Bupati Pacitan Hingga Wabup Ngawi Masuk Radar Bakal Cawagub Pendamping Khofifah

oleh -0 Dilihat
ILUSTRASI, Bupati Indartato menyerahkan SK CPNS ke bidan. (Foto: Humas Pemkab)
Bupati Indartato menyerahkan SK CPNS ke bidan. (Foto: Humas Pemkab)

Pacitanku.com, JAKARTA – Partai Demokrat hampir pasti bakal mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal calon gubernur (Cagub) di Pilgub Jawa Timur 2018. Selain itu, Partai Demokrat masih menimbang-nimbang sejumlah nama kader yang bakal disodorkan sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa untuk berlaga dalam Pilkada Jatim 2018.

Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Hinca Pandjaitan mengisyaratkan dukungan resmi partainya kepada Khofifah sebagai calon gubernur akan dinyatakan sepaket dengan calon wakil gubernur. Namun, dia belum dapat memastikan kapan waktu pengumuman duet tersebut. “Tunggu saja. Siapa wakilnya sedang kami finalkan,” katanya ketika dikonfirmasi Bisnis/JIBI, Selasa (17/10/2017) kemarin.

Hinca menuturkan Demokrat harus berkoalisi dengan Golkar dan Nasdem yang duluan mengusung Khofifah. Alhasil, barisan partai pengusung memiliki hak yang sama menyodorkan jagoan mereka sebagai tandem Menteri Sosial itu.




Mesmi demikian, Hinca mengatakan Demokrat juga menyiapkan sejumlah kadernya untuk posisi Jatim-2. Salah satu nama yang masuk radar adalah Indartato, Bupati Pacitan, kampung halaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. “Semuanya masih berjalan,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Sekertaris DPD Partai Demokrat Jatim, Renville Antonio juga mengusulkan Wakil Bupati Ngawi dua periode Ony Anwar Harsono.”Kami sebenarnya beberapa waktu lalu telah mengirim daftar nama-nama cawagub seperti yang diminta oleh pusat. Tapi sekarang kami kembali menambah nama cawagub yaitu Wabup Ngawi,” katanya.

Satu nama tambahan sebagai cawagub ini, kata Renville, merespons rekomendasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangn (PDIP), yakni pasangan cagub/cawagub Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas yang baru-baru ini diumumkan.

“Karena itu, saya diminta pusat untuk menggali kembali dari masyarakat kader potensial dari Demokrat yang diminati masyarakat, yang masih muda. Kemarin saya mendapat masukan dari konstituen kami di daerah untuk mengusulkan nama Mas Ony Anwar Harsono,” katanya.

Ony, lanjut Renville, selain masih menjabat sebagai Wabup Ngawai, Ony juga merupakan pengurus DPD Demokrat Jatim. Ia menganggap Ony cocok menjadi cawagub Khofifah, karena berasal dari kelompok nasionalis, khususnya kaum muda di wilayah Mataraman.

“Mas Ony muncul dalam radar kami. Seandainya cagub kami berasal dari golongan hijau (NU), maka akan lebih tepat kalau wakilnya berasal dari nasionalis dari Mataraman. Nah, mas Ony ini adalah Wabup dua periode, beliau asli Ngawi, masih berumur 37 tahun. Jadi saat menjadi wakil bupati, beliau masih berumur 30 tahun, potensial untuk jadi cawagub,” ujarnya.

Saat ini, kata Renville, Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah sangat intens berkomunikasi dengan Khofifah. Ini dilakukan untuk mengusung Mensos yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu di Pilgub Jatim.

“Itu juga dibahas cukup intens oleh ketua umum kami, Khofifah juga salah satu kandidat yang sangat kuat dan telah dibicarakan di DPP dan Majelis Tinggi. Tapi kami tidak tahu bagaimana keputusannya,” kata Renville. (RAPP002/JIBI/Metro)