Indartato Minta Masyarakat Waspadai Perubahan Cuaca, Jika Hujan Deras Harus Diantisipasi

oleh -0 Dilihat
Bupati Indartato saat memberikan santunan untuk korban longsor. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)
Bupati Indartato saat memberikan santunan untuk korban longsor. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, NGADIROJO – Bupati Pacitan Indartato mendatangi lokasi kejadian bencana alam tanah longsor di Kecamatan Ngadirojo.

“Tetap waspada jika terjadi perubahan cuaca. Jika hujan deras harus diantisipasi,”katanya usai menyerahkan bantuan kepada Sanyoto, salah satu korban tanah longsor Selasa (17/10/2017) di Dusun Kepuh, Desa Bodag, Kecamatan Ngadirojo.

Berdasarkan laporan pihak kecamatan diketahui tanah longsor menerjang lebih dari 30 unit rumah warga di Ngadirojo. Tidak itu saja. 60 hektar tanaman padi dan 140 hektar tanaman palawija ikut terendam.

Untuk meringankan beban warga terdampak bencana, pihak pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberikan bantuan. Mulai dari bahan makanan sampai rehabilitasi paska bencana. Hanya saja jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan daerah.




“Kita lihat kondisi kerusakannya. Setelah itu, kita bantu sesuai kemampuan daerah. Kita bantu untuk meringankan beban mereka,” kata Indartato.

Di tempat yang sama, Kepala Pelaksanan BPBD Kabupaten Pacitan, Tri Mujiharto mengungkapkan turunnya hujan dengan intensitas tinggi saat musim penghujan belum tiba adalah bagian dari anomali cuaca.

“Ini jarang terjadi. Karena awal musim penghujan. Ini masih proses transisi dari kemarau ke hujan. Dan masyarakat kita minta tetap waspada,” ungkap dia.

Sebagaimana diberitakan, hujan deras yang mengguyur hampir sebagian wilayah Pacitan sepanjang hari hingga kemarin (16/10) memicu banjir dan longsor.

Kerusakan terparah terjadi di rumah Cipto di Dusun Ngampungan, Desa Punjung, Kecamatan Kebonagung. Dinding rumahnya jebol diterjang material longsor dari tebing 50 meter di samping rumahnya. Meski tak ada korban jiwa, peristiwa pukul 04.30 itu cukup membuat Cipto shock.

Tanah longsor juga menutup akses Jalan Raya Tulakan–Ngadirojo. Persisnya di Dusun Barak, Desa Cokrokembang, Ke- camatan Ngadirojo.

Jalan nasional penghubung Pacitan– Ngadirojo via Tulakan itu sampai terputus enam jam karena tertimbun material tanah dan pohon tumbang.

Material longsor itu menutup jalan sepanjang 50 meter sehingga membuat pengguna jalan tak bisa melintas. Termasuk siswa dari Ngadirojo yang bersekolah di Tulakan.

Material baru dapat dibersihkan setelah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V wilayah Pacitan mengerahkan satu unit loader ke lokasi kejadian. Meski jalan belum bersih total, petugas sudah membuka akses jalan supaya bisa dilewati kendaraan. (Humas/RAPP002)