Bappenas Bantu Kembangkan Geopark Gunungsewu

oleh -0 Dilihat
Etalase Geopark Pacitan. (Foto : Dok. Pacitanku)
Etalase Geopark Pacitan. (Foto : Dok. Pacitanku)
Etalase Geopark Pacitan. (Foto : Dok. Pacitanku)
Etalase Geopark Pacitan. (Foto : Dok. Pacitanku)

Pacitanku.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional akan membantu Kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri dan Pacitan dalam mengembangkan Geopark Gunungsewu yang membentang pada tiga kabupaten tersebut.

Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Bappenas Rizal Primana di Gunung Kidul, Jumat (13/10/2017) kemarin mengatakan saat ini Bappenas sedang menyusun rencana induk Geopark Gunungsewu.

“Kami mencoba mengintegrasikan. Nantinya bisa menjadi leader pembangunan daerah. Ke depan diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Gunungsewu dan lolos validasi oleh UNESCO pada 2019 mendatang,” kata Rizal.

Ia mengatakan hari ini bersama rombongan dari badan geologi dan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan melakukan asesmen untuk support anggaran 2018 mendatang. Setelah berkunjung ke Gunung Kidul akan melakukan kunjungan ke Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dan Wonogiri (Jawa Tengah).

“Terkait dengan master plan, nanti ditarik nasional. Secara nasional akan dibuat bagaimana integrasikan (tiga wilayah Gunungsewu). Rencana induk digunakan untuk melihat perkembangan,” katanya.




Rizal mengatakan pemerintah pusat berkomitmen ikut mengembangkan Gunungsewu. Mialnya konten display dan pembangunan prasarana. Bappenas tidak sendiri karena juga mengandeng Kementerian Pariwisata.

“Kami akan menggandeng Kementerian Pariwisata untuk percepatan pengembangan Gunungsewu,” katanya.

Sementara General Manager Geopark Gunungsewu Budi Martono mengatakan Bappenas siap membantu dalam penyusunan rencana induk secara total termasuk anggaran.

“Intinya kerangka pembangunan Geopark Gunungsewu disusun untuk mengisi kelengkapan. Master plan ditargetkan selesai tahun depan,” katanya.

Ia mengatakan nantinya pemerintah pusat akan membiayai sejumlah proyek pembangunan. Misalnya, mushala, area parkir, toilet, area kuliner dengan gazebo, dan rumah joglo sebagai open space serta ruang informasi. “Nantinya diharapkan bisa menarik wisatawan lebih banyak,” katanya. (RAPP002/Ant)