Sistem Magma Indonesia Bantu Masyarakat Peroleh Info Bencana

oleh -0 Dilihat
Seorang Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan kondisi cuaca. (Foto: Istimewa)
FOTO ILUSTRASI: Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) A Fachri Radjab menjelaskan kondisi cuaca saat ini dan prediksinya selama sepekan, Senin (4/1), di Kantor BMKG, Jakarta. Potensi hujan di Jawa saat ini hanya intensitas ringan-sedang, tetapi berpotensi terus meningkat menjadi sedang-lebat, terutama di akhir pekan ini.
Kompas/Johanes Galuh Bimantara (JOG)

Pacitanku.com, SOLO – Sistem Magma Indonesia di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia diharapkan mampu membantu masyarakat memperoleh informasi mengenai bencana sejak dini.

“Untuk sistem ini sudah kami buat sejak awal tahun 2015, dibangun secara mandiri. Artinya anggota tim kami semua PNS, tidak melibatkan orang luar,” kata Founder Magma Indonesia Devy Kamil Syahbana di Solo, Sabtu (26/8/2017) kemarin.

Ia mengatakan tujuan dibuatnya sistem tersebut adalah sebagai alat untuk mitigasi bencana geologi, gunung api, tsunami, gempa bumi, dan gerakan tanah.




“Dalam upaya pengurangan risiko bencana, informasi yang diberikan oleh Magma Indonesia ini disebarkan ke masyarakat melalui media tertulis, fax, dan sekarang media ‘online’. Dengan demikian masyarakat bisa menerima rekomendasi dengan cepat tanpa harus bingung dan bertanya. Kalau dulu kan perjalanan informasi lambat,” katanya.

Ia mengatakan melalui sistem tersebut apa yang direkomendasikan akan disampaikan kepada masyarakat saat itu juga.

“Dengan begitu tidak ada kejadian masyarakat terlambat mengetahui informasi kebencanaan,” katanya.

Ia mengatakan beberapa instansi yang sudah memanfaatkan sistem tersebut di antaranya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah daerah, dan Kementerian Perhubungan. Selain itu, sejumlah perusahaan penerbangan juga sudah memanfaatkan sistem tersebut.

“Layanan dari Magma Indonesia ini sudah rutin dengan menjadikan basis data yang prinsipal, ini juga penting untuk penerbangan karena abu vulkanik sangat bahaya bagi penerbangan. Dengan demikian, perusahaan penerbangan bisa mengubah strategi penerbangan,” katanya.

Sebagai gambaran, tampilan sistem Magma Indonesia yang bisa diunduh melalui layanan Google Play Store tersebut ada beberapa ikon yang terlihat dan mengandung penjelasan yang berbeda-beda.

“Misalnya ikon gunung berapi lambangnya seperti gunung api. Penjelasannya jika lambang gunung berwarna hijau artinya dalam tingkat normal, kuning artinya waspada, oranye artinya siaga, dan merah adalah awas. Untuk saat ini yang dalam lambang awas adalah Gunung Sinabung,” katanya.

Sementara itu, atas terciptanya sistem tersebut, Kementerian ESDM diganjar penghargaan top 40 inovasi publik yang diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani saat membuka pekan kerja nyata revolusi mental di Stadion Manahan Solo, Jumat (25/8). (RAPP002/Ant)