PB Percasi Apresiasi Pecatur Muda Pacitan yang Raih Prestasi Juara Asia

oleh -0 Dilihat
Catur Adi Sagita (tengah) usai menjuarai kompetisi catur Asia.
Catur Adi Sagita (tengah) usai menjuarai kompetisi catur Asia.

Pacitanku.com, JAKARTA – Ketua Umum PB Percasi GM Utut Ardianto mengapresiasi torehan prestasi dua pecatur muda nasional, yakni Catur Adi Sagita an Nur Aini yang menjadi juara Asia dalam kejuaraan Internasional Catur Antar Pelajar Asia ke 13 yang digelar di Liaohe Art Museum, Panjin, China belum lama ini.

“Cukup menggembirakan prestasi pecatur Indonesia di Kejuaraan Antarpelajar Asean itu, karena banyak tampil pecatur-pecatur Cina yang kuat,” kata Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto, Jumat (28/7/2017).

Pecatur Indonesia merebut juara di kategori KU-17 putra dan KU-15 putri pada Kejuaraan Catur Antarpelajar Asia ke-13 di Panjin, Cina. Pecatur Adi Sagita memenangi KU-17 putra dengan mengumpulkan 7,5 poin, sedangkan Nur Aini Rasyid di KU-15 juga menjadi juara dengan mengumpulkan poin yang sama dengan rekannya itu dari sembilan babak pertandingan.

Sementara, dua pecatur Filipina, Samantha Edithso dan Allaney Jia Doroy menjadi juara di KU-17 putri. Sedangkan dua pecatur Indonesia lainnya menempati posiai ketiga di KU-13 putra dan putri. Pada KU-13 putra atas nama Aditya Bagus Arfan dengan 7 poin. Sedangkan Cecilia Natalie Liuviann pada KU-13 putri mengumpulkan 5,5 poin.



Catur Adi Sagita saat bertanding melawan musuhnya dalam kompetisi catur pelajar Asia.

Catur Adi Sagita yang merupakan pecatur asal Kabupaten Pacitan, pada hari ke 5 kejuaraan The 13th Asian Schools Chess Championship yang berlangsung di Liaohe Art Museum, Panjin, China, Catur Adi Sagita kembali merebut medali emas ke 2 pada nomor klasik untuk kelompok umur 17 tahun.

Sebagai informasi, Catur merebut medali emas nomor catur cepat (menggunakan format waktu pikir per babaknya 15 menit plus tambahan 5 detik per langkahnya) untuk kelompok umur 17 tahun.

Catur yang dikirim PB Percasi bersama delapan pecatur lainnya, berhasil membukukan enam kemenangan dan sekali remis tanpa pernah kalah dari tujuh babak yang dimainkan.

Dengan 6,5 poin itu, Catur menjadi juara sendirian karena saingan terdekatnya, Stephen Rome Pangilinan dari Filipina hanya mengumpulkan 6 poin dan memperoleh medali perak. Perunggu direbut pecatur Taiwan Min Po-Yen dengan 4,5 poin.

Selain Catur, ada dua pecatur muda Indonesia lainnya yang meraih medali perunggu. Keduanya adalah pecatur putri, yaitu Samantha Edithso untuk KU 17 tahun, dan Nur Aini Rasyid untuk KU 15 tahun.

Samantha meraih 4 poin hasil dari empat kali menang dan tiga kali kalah. Juara KU 17 putri adalah Allaney Jia Doroy dari Filipina yang memenangkan tujuh babak yang dimainkan.

Tempat kedua direbut pecatur tuan rumah Men Jia Yi dengan 6 poin. Sedangkan Nur Aini mengumpulkan 5 poin hasil dari lima kali menang dan dua kali kalah. Juara KU 15 putri adalah Sitora Saparova dari Uzbekistan yang meraih 6,5 poin. Posisi runner-up diduduki pecatur Filipina Kylen Joy Mordido dengan 6 poin.

The 13th Asian Schools Chess Championship akan mempertandingkan nomor catur standar (format waktu pikirnya 90 menit plus 30 detik per langkahnya) hari Sabtu (22/7) mulai pukul 9 pagi waktu setempat atau pukul 7 pagi WIB. Kejuaraan catur Antarpelajar Asia yang diikuti 400 pelajar dari 23 negara ini berlangsung hingga 29 Juli 2017.