Sebanyak 173 Calon Jamaah Haji Pacitan akan Berangkat 2 Agustus 2017

oleh -0 Dilihat
Pemberangkatan haji Pacitan. (Foto: Polres Pacitan)
Pemberangkatan haji Pacitan. (Foto: Polres Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Sebanyak 173 Calon Jamaah haji (CJH) dari Kabupaten Pacitan akan diberangkatkan pada Rabu (2/8/2017) mendatang.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Pacitan, Agus Hadi Prabowo dalam keterangannya saat Rakor dan sosialisasi teknis pemberangkatan CJH pada Rabu (26/7/2017) mengatakan bahwa sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan diatur oleh PPIH Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Pacitan masuk Gelombang 1 Kelompok Terbang 22 SUB.

“Kabupaten Pacitan bersama dengan Jamaah dari Kabupaten Ngawi. Berangkat dari Pacitan Rabu, 2 Agustus 2017, berangkat menuju Saudi Arabia Kamis 3 Agustus,”katanya.

Dia mengatakan bahwa sejumlah 173 orang CJH tersebut terdiri dari 89 orang pria dan 84 wanita.




“Usia tertua 84 tahun atas nama Sominem Abdul Jalal Kadimin dari desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung, dan usia termuda 28 tahun atas nama Syabit Fansuri Chabib dari Kelurahan Baleharjo Kecamatan Pacitan,”katanya lagi.

Agus mengatakan bahwa kondisi kesehatan para CJH tersebut dalam kondisi terjaga meski beberapa diantaranya harus dalam pengawasan.

Menurut Agus, hal utama yang harus diperhatikan CJH usia lanjut adalah menjaga diri. Ini penting karena nantinya para jamaah akan merasakan suhu yang berbeda antara Indonesia dengan Arab Saudi.

Dengan mengetahui tingkat kesehatan dan kebugaran mereka akan lebih bisa mengatur dalam menjalani ibadah di tanah suci.

“Pemeriksaan juga terus kita lakukan baik di tingkat puskesmas maupun rumah sakit dan diharapkan jamaah mengetahui secara mandiri tentang kondisi kesehatan masing-masing. Upaya perbaikan kesehatan sudah dilakukan sejak Maret yang lalu,” ujarnya, dikutip laman Pemkab Pacitan.

Selain usia lanjut beberapa jamaah juga masuk dalam pengawasan. Diantaranya jamaah dengan sakit bawaan seperti, jantung, paru hingga jamaah dengan riwayat pasca struk. Satu lagi jamaah bahkan harus ada pendamping karena harus menjalani suntik insulin rutin.