Membanggakan, Pecatur Muda Pacitan Raih Juara Asia Tahun 2017

oleh -0 Dilihat
Catur Adi Sagita (kanan) saat bertarung dalam kompetisi catur internasional di China, belum lama ini. (Foto: IST)
Catur Adi Sagita (kanan) saat bertarung dalam kompetisi catur internasional di China, belum lama ini. (Foto: IST)

Pacitanku.com, PACITAN – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pacitan Sugiharyanto mengapresiasi keberhasilan pecatur muda Pacitan Catur Adi Sagita yang berhasil meraih medali emas dalam kejuaraan Internasional Catur Antar Pelajar Asia ke 13 yang digelar di Liaohe Art Museum, Panjin, China belum lama ini.

Sebagai informasi, pada hari ke 5 kejuaraan The 13th Asian Schools Chess Championship yang berlangsung di Liaohe Art Museum, Panjin, China, Catur Adi Sagita kembali merebut medali emas ke 2 pada nomor klasik untuk kelompok umur 17 tahun.

 “Keberhasilan Catur Adi Sagita meraih medali emas dalam kategori catur cepat tidak hanya membuat bangga Kabupaten Pacitan namun juga Bangsa Indonesia,” kata Sugiharyanto, dikutip dari laman Pemkab Pacitan pada Kamis (27/7/2017).




Dia mengatakan bahwa keberhasilan Catur meraih prestasi tak lepas dari pembinaan serius dan berkelanjutan yang dilakukan PB Percasi setempat.

Meskipun di sisi lain, anggaran untuk pembinaan cabang olah raga tersebut relatif minim.”Satu tahun khusus untuk cabang catur kita berikan penganggaran Rp 100 juta untuk pembinaan dan operasional,” ujarnya.

Dia mengakui bahwa besaran anggaran tersebut belum mampu memenuhi harapan pembinaan olahraga yang profesional. Akan tetapi dengan semangat dan kemauan keras keterbatasan tersebut tidak akan menghalangi potensi potensi Pacitan terus berprestasi.

Nilai anggaran untuk PB Percasi ini termasuk tinggi dibanding cabang olahraga lain. Cabang catur mendapat alokasi 20 persen dari anggaran yang dimiliki KONI. Dalam setahun, induk olahraga di Pacitan itu hanya mendapat alokasi pembinaan dari APBD sebesar Rp 600 juta.

Sebagai informasi, Catur merebut medali emas nomor catur cepat (menggunakan format waktu pikir per babaknya 15 menit plus tambahan 5 detik per langkahnya) untuk kelompok umur 17 tahun.

Catur yang dikirim PB Percasi bersama delapan pecatur lainnya, berhasil membukukan enam kemenangan dan sekali remis tanpa pernah kalah dari tujuh babak yang dimainkan.

Dengan 6,5 poin itu, Catur menjadi juara sendirian karena saingan terdekatnya, Stephen Rome Pangilinan dari Filipina hanya mengumpulkan 6 poin dan memperoleh medali perak. Perunggu direbut pecatur Taiwan Min Po-Yen dengan 4,5 poin.

Selain Catur, ada dua pecatur muda Indonesia lainnya yang meraih medali perunggu. Keduanya adalah pecatur putri, yaitu Samantha Edithso untuk KU 17 tahun, dan Nur Aini Rasyid untuk KU 15 tahun.

Samantha meraih 4 poin hasil dari empat kali menang dan tiga kali kalah. Juara KU 17 putri adalah Allaney Jia Doroy dari Filipina yang memenangkan tujuh babak yang dimainkan.

Tempat kedua direbut pecatur tuan rumah Men Jia Yi dengan 6 poin. Sedangkan Nur Aini mengumpulkan 5 poin hasil dari lima kali menang dan dua kali kalah. Juara KU 15 putri adalah Sitora Saparova dari Uzbekistan yang meraih 6,5 poin. Posisi runner-up diduduki pecatur Filipina Kylen Joy Mordido dengan 6 poin.

The 13th Asian Schools Chess Championship akan mempertandingkan nomor catur standar (format waktu pikirnya 90 menit plus 30 detik per langkahnya) hari Sabtu (22/7) mulai pukul 9 pagi waktu setempat atau pukul 7 pagi WIB. Kejuaraan catur Antarpelajar Asia yang diikuti 400 pelajar dari 23 negara ini akan berlangsung hingga 29 Juli 2017.