Sebanyak 320 Hektar Tanaman Padi di Pacitan Diserang Hama Wereng

oleh -2 Dilihat
Indartato saat berdialog dengan petani di Arjosari, Senin (24/7/2017) kemarin.
Indartato saat berdialog dengan petani di Arjosari, Senin (24/7/2017) kemarin.

Pacitanku.com, ARJOSARI – Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan serangan hama wereng untuk tanaman padi di Pacitan cukup parah. Karena berdasarkan data terbaru, sebanyak total ada 320 hektar tanaman padi terserang wereng. Terbanyak di wilayah Kecamatan Arjosari.

Atas kondisi tersebut, Bupati Pacitan Indartato berharap petani tetap bersabar dan disisi lain pemerintah daerah melalui dinas terkait akan berupaya melakukan pecegahan untuk musim tanam berikutnya.

“Semoga para petani kita tetap bersabar. Nanti secara teknis dinas terkait yang akan menanganinya,” katanya ketika mendatangi lokasi serangan hama wereng di Desa Sedayu dan Jatimalang, Arjosari, Senin (24/7/2017) kemarin.

Dia mengatakan bahwa saat terjadi serangan hama yang satu itu, pihak penyuluh dari Dinas Pertanian telah turun ke lapangan. Meski demikian laju serangan tidak terbendung.

Meski demikian Bupati berpesan agar para petani tetap mengikuti instruksi dari pihak Dinas Pertanian. Tujuannya tentu untuk mereduksi sekaligus mencegah munculnya hama serupa diwaktu akan datang. Terlebih hama sejenis sudah kali kedua menyerang.




Terkait program asuransi pertanian dari pemerintah, Indartato menghimbau petani untuk memanfaatkannya. Apalagi program tersebut disubsidi. Sehingga jika terjadi serangan hama atau penyakit yang dapat memicu puso, maka petani tidak mengalami kerugian terlalu besar. “Kalau tidak kita manfaatkan kan eman-eman. Kasihan petani juga jika gagal panen,” terangnya.”

Program asuransi pertanian sendiri cukup murah. Jika tanpa subsidi, premi per hektar mencapai Rp 180 ribu. Tetapi saat ini cukup dengan Rp 36 ribu untuk luasan lahan yang sama. Jika mengalami gagal panen, maka peserta akan mendapat ganti rugi sampai Rp 6 juta per hektar.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Pamuji mengungkapkan, untuk melakukan pencegahan hama wereng pada musim tanam berikutnya, pihaknya akan melakukan rembug bersama kelompok petani. Paling tidak untuk mengetahui jenis atau varietas tanaman padi yang tahan penyakit dan hama, tetapi memiliki produktifitas tinggi. “Atau nanti pada sebagian wilayah akan dilakukan perguliran tanaman,” ungkapnya.

Pamuji mengatakan, sedikitnya 10 ton padi gagal panen akibat hama wereng. Jumlah ini dinilainya belum seberapa mengingat pertanian Pacitan sanggup memproduksi lebih dari seratus ribu ton dalam setahun.

Pamuji mengklaim pengendalian terhadap hama wereng di wilayah kerjanya sebenarnya sudah cukup baik. Namun dalam beberapa temuan, kadang kala hama wereng bisa kebal terhadap obat-obatan. Jika sudah demikian, petaka bagi petani.

Sebab, hama wereng mampu membunuh tanaman padi dengan cepat. Mulai dari batang dan akar, lalu merambah ke tangkai tanaman. Serangan menyeluruh itu menyebabkan tanaman mudah membusuk dan mati. ‘’Ketika sudah terkena serangan akan cepat membusuk,’’ terang Pamuji.

Selain itu, Pamuji menambahkan jika upaya petani meminimalisir kerugian akibat hama terkendala faktor lain. Cuaca tak menentu disebut menjadi salah satu hambatan mempertahankan produksi padi. Khususnya lahan sawah jenis tadah hujan.  ‘’Produksi pertanian mereka (sawah tadah hujan) sudah sangat bergantung pada curah hujan. Jadi harus meninimalisir hambatan-hambatan seperti hama,’’ tutupnya.

Pewarta/Foto: Humas Pemkab Pacitan