Tak Jadi di Pacitan, Sragen United Kini Bermarkas di Stadion Citarum Semarang

oleh -0 Dilihat
SFC Pacitan saat bertanding lawan Persijap. (Foto: Humas Pemkab)
SFC Pacitan saat bertanding lawan Persijap. (Foto: Humas Pemkab)

Pacitanku.com, SEMARANG – Masalah yang membelit Sragen United yang berlaga di Liga 2 musim ini tak kunjung usai. Konflik internal membuat tim ini berpindah homebase lagi. Setelah hijrah ke Pacitan, Jawa Timur, sekarang Sragen United pindah ke Semarang, tepatnya Stadion Citarum.

Stadion yang biasa digunakan dalam kompetisi amatir ini akan dipakai sebagai tempat latihan dan pertandingan Sragen United di Liga 2.




Tim berjuluk Gajah Purba ini juga mengalami perubahan di sektor pengelolaan. Sebelumnya Sragen United dikelola PT Indika Sragen Utama, sekarang ditangani Asprov PSSI Jateng.

“Kami PSSI Jateng hanya diberi amanah mengelola sementara Sragen United sampai permasalahan antara PT Indika dan Laga FC (pemilik awal) selesai. Jadi kami hanya menjalankan tugas yang diberikan PSSI,” terang Ketua Asprov PSSI Jateng, Johar Lin Eng, Selasa (4/7/2017), dikutip Tribunnews.com.

Menurutnya, Sragen United akan melanjutkan kompetisi dengan bermain pada 8 Juli mendatang melawan Persipur Purwodadi.

Sebagaimana diketahui, komisaris Sragen United, Indika Wijaya Kusuma dilaporkan oleh pemilik Laga FC, Haruna Soemitro karena dinilai memberikan cek kosong saat proses pembelian saham klub. Sebelumnya, Sragen United terjerat permasalahan tunggakan gaji pemain selama dua bulan yang menyebabkan tim tersebut harus ditangani oleh Asprov PSSI Jateng.

”Sudah kami laporkan ke Polda Metro Jaya atas tindak penipuan. Karena cek uang muka pembelian saham ternyata tidak bisa dicairkan. Kami jelas dirugikan karena hal ini,” kata Haruna, Selasa (4/7/2017), dikutip dari Bola.com.

Pria yang juga manajer Madura United itu menceritakan, saham Laga FC lewat PT Laga Nusantara Mandiri disepakati dijual ke Indika Wijaya dengan PT Indika Sragen Utama sebesar Rp 5 miliar. Proses pembelian dilakukan di Hotel Aston Solo, 27 Februari 2017 dengan disaksikan Sekjen Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Heru Nugroho.

Diketahui, cek sebesar Rp 5 miliar sebagai nominal pembelian yang telah disepakati. Hanya saja, cek tersebut ternyata tak bisa dicairkan sehingga, lanjut Haruna membuat pihaknya naik pitam.”Saat hendak kami cairkan ternyata tidak bisa. Ceknya tidak bisa dicairkan sehingga kami merasa ditipu,” ujar dia.

Haruna menambahkan, pihaknya semakin kesal lantaran komunikasi dengan Dika terputus. Menurutnya, sejak jatuh tempo pencairan, beberapa kali pihaknya menghubungi telepon selulernya sudah tak aktif lagi. Beberapa langkah lain seperti keinginan bertemu langsung juga tak mendapat respons.”Itu yang membuat kami akhirnya melaporkan resmi ke Polda Metro Jaya.

Permasalahan yang mendera tim Laskar Gajah Purba membuat PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya turun tangan. Operator kompetisi itu sementara menunjuk Asprov PSSI Jateng sebagai pengelola Sragen United menghadapi sisa laga kompetisi sembari menunggu konflik internal selesai. Stadion Citarum, Semarang bakal jadi markas sementara mereka.