Muhammadiyah Pacitan Gelar Workshop Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana

oleh -0 Dilihat
MDMC Pacitan gelar workshop pengurangan risiko bencana.
MDMC Pacitan gelar workshop pengurangan risiko bencana.

Pacitanku.com, PACITAN – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pacitan menggelar workshop penanggulangan dan pengurangan risiko bencana yang diikuti 100 peserta. Agenda tersebut digelar dengan harapan para kader muda Muhammadiyah siap apabila sewaktu-waktu bencana alam terjadi di Pacitan.

Dalam kegiatan yang digelar pada Sabtu (6/5/2017) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan, Jalan HOS Cokroaminoto tersebut, Ketua MDMC Pacitan Agus Prabowo mengatakan bahwa agenda ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda Muhammadiyah.

“Agar apabila ada bencana kita sudah siap, Sn ini adalah hasil musyawarah daerah muhammadiyah, rakereda pimpinan Daerah Muhammadiyah Pacitan, kejadian bencana di Pacitan dan luar Pacitan, dan peran pemuda Muhammadiyah adalah kesiapan menghadapi sewaktu waktu ada bencana,”ujarnya.

Di tempat yang sama, Sunardi dari MDMC Jawa Timur mengatakan bahwa saat ini tamggap darurat bencana alam yang selama ini  terjadi diasakan belum, siap contohnya waktu ada bencana di Banaran Ponorogo masih carut marut dalam penganggulanganya.




“Dengan adanya giat ini kedepan Muhammadiyah semakin siap dalam menanggulangi bencana sehingga masyarakat semakin tahu peran dari muhammadiyah, MDMC ini adalah sebagai wadah bagi warga muhammadiyah dalam menampung sumbangan dan mengkoordinir rekan – rekan, kami mengharapkan setiap ada bencaba kita benar – benar siap, karena kendala penaggulangan bencana saat ini hanya fokus pada saat tanggap darurat tanpa ada pencegahan atau pengurangan risiko sebelum bencana,”ungkapnya.

Sementara, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Ratna Budiono dalam pemaparannya menyampaikan bahwa saat ini ada empat faktor yang meningkatkan resiko bencana yaitu pertumbuhan  dan penyebaran penduduk, kemiskinan, perubahan iklim, kerusakan lingkungan

“Ancaman bencana di Indonesia saat ini adalah Gempa Bumi, Sunami, banjir, longsor, kekeringan, angin kencang, gelambang pasang abrasi, epidemi wabah penyakit, kebakaran hutan lahan, kegagalan tehnologi, konflik sosial, sedangkan manajeman bencana antara lain pencegah mitigasi kesiapsiagaan para bencana, siaga darurat tarnsisi darurat, rehabilitasi rekontruksi paca bencana,”katanya.

Senada dengan Ratna, Dianitta Agustinawati, Kasi Pencagaahan dan kesiapsiagaan BPBD Pacitan mengatakan bahwa peran relawan pada saat tidak terjadi bencana yaitu pengurangan resiko bencana atau mitigasi dengan penyelenggaraan pelatihan – pelatihan bersama masyrakat, penyuluhan kapada masyarakat dan penyediaan informasi untuk meningkatkan kesadaran mesyarakat dalam pengurangan risiko bencana.

Dia mengatakan bahwa peran relawan pada saat tanggap darurat yaitu kaji cepat terhadap cakupan wilayah yang terkena bencana jumlah korban dan kerusakan, pencarian penyelamatan dan evakuasi warga masyarakat terkena bencana, penyediaan dapur umum, pemenuhan kebutuan dasar berupa air bersih sandang pangan dan layanan kesehatan termasuk kesehatan lingkungan.

“Selain itu juga penyediaan tempat penampungan atau hunian sementara, perlindungan kepada kelompok rentan dengan prioritas pelayanan, perbaikan atau pemulihan darurat untuk kelancaran pasokan kebutuhan dasar kepada korban bencana, penyediaan sistim informasi, pendampingan psikologi korban bencana, kegiatan lain terkait sosial budaya dan keagamaan, kegiatan lain terkait kedaruratan,”pungkasnya.

Pewarta/Foto: Bambang Setyo Utomo