Wakil Ketua MPR RI Kagumi Santri Pondok Tremas Pacitan

oleh -11 Dilihat
Mahyudin berfoto dengan santri Tremas. (Foto: Dok Pondok Tremas)
Mahyudin berfoto dengan santri Tremas. (Foto: Dok Pondok Tremas)

Pacitanku.com, ARJOSARI – Wakil Ketua MPR Mahyudin mengunjungi Pondok Pesantren Tremas di Desa Tremas, Kecamatan Arjoasri Kabupaten Pacitan Rabu (29/3/2017) kemarin. Kunjungannya dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Dalam kegiatan itu, Mahyudin merasa kagum pada para santri di Ponpes Tremas. Sebab, para santri menunjukkan diri sebagai sosok Pancasilais.

“Saya kagum dengan para santri yang sangat antusias mengikuti acara ini. Sifat Pancasilais harus ditanamkan sejak dini agar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar memupuk rasa cinta pada ideologi bangsa,” kata Mahyudin.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan, Ponpes Tremas punya catatan tersendiri dalam perjalanan sejarah bangsa. Sebab, di pondok itu pula pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari pernah menimba ilmu.




“Saya sangat yakin bahwa santri di Ponpes Tremas menjadikan beliau (Kiai Hasyim, red) sebagai teladan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Pantas saja bila sifat Pancasilais santri sangat tinggi di ponpes ini,” ujarnya lagi.

Tak hanya itu, santri dan santriwati di pondok pesantren pimpinan K.H Luqman Harris Dimyanti itu juga sigap ketika diminta untuk menjelaskan pembukaan UUD 1945. “Santri-santri disini semuanya sangat Pancasilais sebenarnya. Hari ini tidak lebih pendalaman materi dan silaturahmi untuk santri-santri yang ada di Tremas ini,”tandasnya.

Meski hanya pemantapan materi, Mahyudin tak luput menjelaskan pentingnya Pancasila sebagai dasar idiologi bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi perkembangan informasi dan teknologi bisa berpengaruh dalam menumbuhkan sikap individualistik yang bertolak belakang dengan Pancasila.”Pancasila itu gotong royong, kalau paham individualistik itu tidak sesuai dengan jiwa bangsa kita,” ujarnya.

Untuk menguatkan kembali mengenai Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, Mahyudin mengelar kuis kepada santri dan santriwati. Hal ini biasa dilakukannya dalam sosialisasi empat pilar MPR di daerah. Dengan metode tersebut diyakini, pengertian dari empat pilar bisa tersosialisasi dengan baik. (RAPP002)