Sepanjang 367 Km Jalan di Pacitan Rusak, Butuh Rp 734 M untuk Memperbaiki

oleh -0 Dilihat
Jalan rusak di Desa Tinatar Punung. (Foto: Murnianto)
Jalan rusak di Desa Tinatar Punung. (Foto: Murnianto)

Pacitanku.com, PACITAN – Sedikitnya 367 kilometer ruas jalan kabupaten di Pacitan kedapatan dalam kondisi rusak. Ratusan kilometer ruas jalan yang rusak itu menjadi tanggungjawab Pemkab Pacitan untuk memperbaiki.

Berdasarkan hitung-hitungan Kabid Jalan dan Jembatan DPUPR Pacitan, Parlan, biaya yang diperlukan untuk melakukan perbaikan menyeluruh di 367 kilometer mencapai Rp 734 miliar. Dengan dana sebesar itu, jalan-jalan di Pacitan akan mulus.

Dasar penghitungan, satu kilometer ruas jalan rusak membutuhkan biaya antara Rp 1,5 miliar sampai Rp 2 miliar. ‘’Kebutuhan biaya jadi membengkak karena karena kondisi geografis Pacitan berbeda dengan daerah yang cenderung datar, seperti Madiun,’’ jelasnya, sebagaimana dikutip Radar Madiun, Jumat (3/3/2017).

Lebih lanjut, memperbaiki jalan rusak di daerah yang cenderung datar, menurut Parlan, hanya memerlukan betonisasi atau pengaspalan. Berbeda dengan Pacitan yang kebanyakan ruas jalannya berada di daerah berbukit.


Tidak sedikit, diantaranya yang tergolong daerah rawan longsor. Biaya pun membengkak lantaran perlu membangun penahan tebing atau gorong-gorong. ‘’Pembengkakan biayanya dari kebutuhan infrastruktur jalan itu. Tidak cukup dengan beton lalu diaspal begitu saja,’’ urai Parlan.

Masalahnya, APBD tahun ini yang tersedia untuk perbaikan jalan hanya Rp 85 miliar. Masih kurang Rp 649 miliar untuk melakukan perbaikan secara total. Karena itu, perbaikan jalan rusak sejauh ini dilakukan berdasarkan skala prioritasnya.

Beberapa yang menjadi prioritas sesuai keingingan Bupati Indartato adalah infrastruktur jalan yang mengarah ke sektor kesehatan, perekonomian, pendidikan, dan pariwisata. ‘’Diluar APBD, kami optimis dapat semakin banyak memperbaiki jalan rusak karena ada pendanaan diluar APBD,’’ terangnya.

Beberapa pendanaan diluar APBD yang dimaksud Parlan diantaranya hibah dari APBD Provinsi Pemprov Jatim. Tahun ini, pemkab mendapat jatah hibah dari pemprov sebesar RP 20 miliar untuk perbaikan infrastruktur.

Selain itu, pemkab juga mendapat suntikan Rp 10 miliar dari APBN melalui pos bencana alam. Diluar dua tambahan suntikan dana tersebut, diperkirakan masih akan ada dana segar lainnya yang akan mengucur. Menurut Parlan, perbaikan ruas jalan rusak di tahun ini bakal mulai dikerjakan paling lambat April mendatang.

Saat ini, DPUPR masih menyelesaikan tahap perencanaan. Minggu kedua Maret, paket proyek perbaikan akan dilelang melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP). ‘’Diperkirakan pengerjaan puluhan proyek perbaikan jalan itu akan kelar selama tiga sampai enam bulan,’’ ujarnya.

Beruntung, infrastruktur jalan Pacitan ditunjang jalan nasional. Panjang jalan nasional di wilayah Pacitan mencapai 134 kilometer. Dari panjang total, titik kerusakan jalan hanya diklaim tidak lebih dari sepuluh persen, atau sekitar 17 kilometer.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Wilayah Pacitan, Sifaudhuka menyebut kerusakan hanya bertaraf ringan. Sebab, umur jalan nasional di Pacitan masih terbilang baru. ‘’Karena itu perbaikan yang kami lakukan sejauh ini hanya pemeliharaan rutin. Jika ada yang berlubang ya kami tambal,’’ ujarnya. (RAPP002/naz/rif)