Terancam Penyakit Kuning, Produksi Cabai Terganggu

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi cabai terserang hama (Sumber foto: langkahbisnis.com)
Ilustrasi cabai terserang hama (Sumber foto: langkahbisnis.com)

Pacitanku.com, ARJOSARI – Para petani cabai di Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari, diliputi kecemasan. Tanaman cabai mereka terpapar penyakit kuning. Hal itu membuat produksi cabai mereka menjadi terganggu. Pasalnya, penyakit tersebut membuat tanaman menjadi tumbuh tidak optimal. Buah cabai yang dihasilkan pun rusak dan mati sebelum bisa dipanen. ‘’Sudah sering seperti ini. Terutama ketika memasuki musim hujan,’’ ungkap petani cabai setempat, Murni.

Murni menuturkan, penyakit kuning yang menyerang tanaman cabai miliknya kerap datang ketika memasuki musim penghujan. Penyakit tersebut pertama kali tampak di salah satu tanaman. Tidak butuh waktu lama, tanaman cabai di sekitarnya ikut terpapar menjadi menguning.

Sempat khawatir, Murni mencabut beberapa tanaman cabai miliknya yang sudah menguning. Namun tidak lama kemudian, muncul lagi penyakit serupa di tanaman cabai yang lain. ‘’Cepat sekali, karena penyebarannya seperti lewat angin,’’ ujarnya, dilansir laman Radar Madiun, pada Senin (30/1/2017).

Penyakit tersebut membuat tanaman cabai Murni mati sebelum waktu panen tiba. Menurutnya, perkembangan menguningnya daun menuju tangkai dan buah sangat cepat. Hal itu berdampak pada hasil produksi. Biasanya ketika dalam kondisi sehat, satu tanaman cabai mampu menghasilkan satu kilogram buah cabai. Ketika terpapar penyakit tersebut, hanya 30 persen yang bisa dipanen. ‘’Sisanya rusak. Jika tidak busuk, buahnya mengkerut,’’ katanya.

Selain Murni, Sari juga merasakan hal yang sama. Cabai yang dia tanam ikut terpapar penyakit kuning. Dia sudah melapor ke penyuluh pertanian setempat. Namun persoalannya, tidak ada obat untuk penyakit tersebut. Menurutnya, jalan satu-satunya adalah dengan tanggap mencabut tanaman yang terpapar sebelum menular ke yang lain. ‘’Penyebarannya juga tidak terlihat. Tahu-tahu saja beberapa tanaman jadi menguning,’’ ujarnya.




Dalam sekali panen, Sari mengaku mampu menghasilkan lima kilogram hingga satu kuintal cabai. Satu tanaman cabai dipanen bertahap antara lima hingga enam kali. Normalnya, harga jual cabai merah dan hijau dari petani selalu di atas Rp 35 ribu per kilogram.

yang diperoleh pun lumayan. Namun ketika terpapar penyakit tersebut, untung yang didapat pun tidak seberapa. ‘’Minimal ketika panen lancar, perputaran untuk modal musim tanam selanjutnya itu selalu ada sisa keuntungan. Namun tidak ketika kena penyakit seperti ini,’’ keluhnya.