Pemkab akan Kembangkan Monumen Jenderal Soedirman dengan Konsep Agrowisata

oleh -0 Dilihat
Monumen Jenderal Soedirman. (Foto : Dok.Pacitanku)
Monumen Jenderal Soedirman. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, NAWANGAN – Monumen Jenderal Besar Soedirman di Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, adalah kartu truf destinasi wisata yang belum dibuka Pemkab Pacitan. Hingga kini, belum ada tarif retribusi untuk masuk ke monumen.

Namun demikian, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pacitan sudah punya gambaran dalam mengembangkan destinasi wisata tersebut. ‘’Nantinya akan dikembangkan terintegrasi dengan konsep agrowisata di Nawangan.

Untuk saat ini masih belum ada retribusi karena juga baru saja diserahkan wewenang pengelolaannya dari pemerintah pusat kepada daerah,’’ ungkap Kabid Pemasaran Disparpora Pacitan, Budi Hartoko.

Toko –sapaan akrab Budi Hartoko- mengatakan monumen Jenderal Besar Soedirman merupakan destinasi wisata minat khusus. Tempatnya yang cukup jauh membuktikan bahwa wisatawan yang sengaja berkunjung merupakan orang-orang yang memang berminat mengunjungi monumen.

Monumen patung setinggi empat meter dengan bahan perunggu itu dinilai menarik wisatawan yang tertarik akan pengetahuan sejarah. ‘’Tempatnya jauh, bukan wisata unggulan atau dapat mendatangkan massa dalam jumlah besar,’’ terangnya.

Kendati demikian, bukan berarti monumen Jenderal Besar Soedirman akan dibiarkan begitu saja. Nantinya, pengembangan bakal diarahkan sejalan dengan agrowisata di Nawangan. Kebetulan, kecamatan tersebut terletak di ketinggian perbukitan dengan hawa yang sejuk.

Pun, Nawangan juga sudah dikenal sebagai daerah perkebunan sejumlah komoditas. Mulai dari cengkeh, kelapa, janggelan, kopi, hingga cokelat. ‘’Di tengah destinasi agrowisata di Nawangan nanti, monumen Jenderal Besar Soedirman akan jadi pelengkapnya,’’ katanya.

Keputusan pengembangan monumen Jenderal Besar Soedirman bukan tanpa sebab. Monumen tersebut juga akan diplot sebagai salah satu destinasi wisata utama di wilayah utara Pacitan. Hanya, untuk saat ini, masyarakat masih dapat bebas berkunjung sesuka hati ke destinasi wisata tersebut.

Sebab, belum ada tarif retribusi masuk monumen Jenderal Besar Soedirman. Agaknya, hal itu juga menjadi alasan sejumlah wisatawan jauh-jauh berkunjung. Salah satunya Ardan dan Hartati, wisatawan asal Pacitan. ‘’Ingin mengunjungi karena penasaran. Kebetulan juga, karena tidak dipungut biaya masuk dan tempatnya sejuk,’’ ujar Hartati. (mg4/rif/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun