Benar Kata Menteri, Tanam Sendiri Solusi Naiknya Harga Cabai

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi cabai. (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Harga komoditi cabai yang masih cukup tinggi dirasakan hampir semua masyarakat Indonesia, tak terkecualai di Pacitan. Di sejumlah pasar di Pacitan, harga cabai bahkan sempat menembus harga hingga kisaran Rp 120 ribu. Namun disisi lain, sesuai saran dari menteri, menanam cabai adalah salah satu solusi naiknya harga cabai di pasaran. Hal itu juga yang dilakukan sejumlah warga Pacitan

Sartini, pedagang bumbu bumbuan di Pasar Arjowinangun Pacitan, harga cabai mulai merangkak naik dalam dua pekan terakhir. Para pedagang mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebab harga cabai melonjak.

Harga cabai di tingkat pasaran masih berada pada kisaran Rp 90 ribu per kilogram untuk jenis Rawit. Cabai keriting Rp 50 ribu per kilogram sedangkan cabai kering dihargai Rp 60 ribu per kilogram. “Terus terang banyak konsumen yang mengeluh, tapi bagaimana lagi wong semua butuh bumbu cabai,”katanya dilansir laman Pemkab Pacitan, Minggu (15/1/2017).

Namun jika sebagian masyarakat merasakan dampak dari meroketnya harga cabai lain halnya dengan Anang Sukanto. Sebagai warga yang tinggal di Pacitan kota, Anang sejatinya tidak selalu kesulitan untuk menikmati rasa pedas cabai.




Anang menyebut bahwa hal ini bisa dilakukan karena mampu memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumahnya. “Caranya dengan mengembangkan budidaya sayur mayur sistem polybag,”kata pria yang juga anggota forum Pacitan sehat.

Sebagai informasi, tanaman cabai rawit mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga banyak petani mengembangkan budidaya cabai rawit. Tidak hanya petani saja yang bisa mengembangkan budidaya cabai karena tanaman cabai dapat ditanam di halaman rumah dengan pot/polybag.

Adapun, cara menanam cabe rawit di polybag cukup mudah dilakukan. Pada umumnya menanam cabai bisa dilakukan pada ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut.

Kepala Disperindag Pacitan, Supomo menyebutkan bahwa kondisi harga kebutuhan pokok di pasar bisa saja berubah. Sebab, faktor yang bisa langsung mempengaruhi adalah distribusi. Saat ini, distribusi komoditas dari luar daerah ke Pacitan memang lancar. (RAPP002)