Senyum Warga Dembo Ngadirojo yang Kini Miliki Akses Jembatan yang Mudahkan Aktivitas

oleh -11 Dilihat
Jembatan baru Dembo di Ngadirojo. (Foto: Doc Info Pacitan)
Jembatan baru Dembo di Ngadirojo. (Foto: Doc Info Pacitan)

Pacitanku.com, NGADIROJO – Warga di Dusun Dembo, Desa/Kecamatan Ngadirojo, Pacitan kini merasa bahagia. Kini mereka tak lagi menempuh jarak sekitar 60 menit untuk menuju ke pusat kecamatan. Anak-anak sekolah di Dusun Dembo pun tak lagi menempuh jarak yang sama untuk sampai ke sekolah. Hal itu dikarenakan adanya jembatan Dembo yang sempat terputus akibat banjir besar Ngadirojo pada tahun 2014 lalu kini sudah kokoh berdiri untuk memperlancar aktivitas warga Dembo.

Dengan adanya jembatan Dembo Ngadirojo, akses masyarakat di tiga dusun, yakni Dembo Kidul, Dadapan dan Kapyuran terhambat sejak tahun 2014 lalu kini bisa normal kembali. Kini untuk menuju ke sekolah atau ke pusat ekonomi di kecamatan, warga di tiga dusun tersebut hanya perlu waktu sekitar lima menit saja.

Jembatan Dembo merupakan jembatan yang keberadaannya sangat vital karena menghubungkan wilayah Ngadirojo sebelah barat sungai dan sebelah timur. Jembatan yang melintang di atas kali lorok ini merupakan salah satu jembatan terpanjang di Pacitan dengan panjang mencapai sekitar 300 meter dengan lebar 3,5 meter.

Warga pun senang dan bersyukur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) begitu perhatian terhadap Kecamatan Ngadirojo. Atas perhatian Pemkab tersebut, warga Dembo, Ngadirojo pun menggelar tasyakuran dengan menyumbangkan ingkung ayam sebanyak 150 ingkung pada peresmian jembatan Dembo, kamis (12/1/2017) lalu.



Jembatan Putus terkena banji bandang (Foto : Humas Pemkab)
Jembatan Dembo Putus terkena banji bandang (Foto : Humas Pemkab)

“Jembatan Dembo sudah mulai digunakan masyarakat sejak selesai dibangun. Sebelum dibangunnya jembatan ini, para guru dan siswa ke sekolah harus lewat Kangkung memerlukan waktu 1 jam, dengan lewat jembatan baru Dembo hanya  lim menit,”kata Gunawan, Camat Ngadirojo saat memberikan sambutan dalam acara peresmian jembatan tersebut.

Sementara, Dowik, salah satu warga setempat mengatakan bahwa sebelum proyek baru ini selesai dibangun, warga yang hendak menyeberang sungai, harus berjalan kaki karena jembatan gantung yang pernah ada, sudah lenyap terbawa banjir. “Melalui Jembatan Dembo, masyarakat Ngadirojo dan Sudimoro, yang berada di seberang sungai bisa membawa daganganya ke Pasar Lorok dengan jarak lebih dekat,”katanya dengan nada bahagia.

Pembangunan Jembatan Dembo ini menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 7,8 miliar. Bangunan jembatan Dembo tersebut dikerjakan oleh CV Klayar Indah. Meliputi pembangunan pilar jembatan pada tahun 2014 lalu yang menyedot anggaran sekitar Rp 690 juta. Serta pengerjaan oprit dan pondasi tiang jembatan bangunan atas dengan menggunakan balok girder sebesar Rp 1,83 miliar.

Anggaran yang dialokasikan tahun 2016 lalu digunakan untuk membangun rangka baja untuk bentang atas jembatan berukuran 6×25 meter. Selain itu, panjang dan lebar jembatan ditambah agar bisa dilewati kendaraan roda empat dari dua arah. Dari lebar semula sekitar 1,5 meter dilebarkan menjadi 3,5 meter dengan panjang jembatan sekitar 300 meter.

Konstruksi jembatan baru tersebut dipastikan lebih kuat. Sehingga mampu menahan terjangan arus Sungai Lorok yang menyebabkan jembatan lama putus. Bangunan jembatan sudah melalui kajian terlebih dahulu. (RAPP002)