Dishubkominfo Pacitan Himbau Masyarakat Waspada Konten Hoax di Internet

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi Hoax. (Foto: Antaranews)
Ilustrasi Hoax. (Foto: Antaranews)

Pacitanku.com, PACITAN – Maraknya konten pemberitaan palsu (hoax) di dunia internet semakin meresahkan. Atas kondisi tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pacitan meminta masyarakat mewaspadai derasnya konten hoax, terutama yang tersebar melalui social media.

Kepala Dishubkominfo Pacitan, Widy Sumardji menuturkan bahwa tidak semua masyarakat memiliki kemampuan mengenali atau memahami konten yang disampaikan di dunia maya, sehinga kewaspadaan harus ditingkatkan.

“Masyarakat kita harus cerdas menyaring kebenaran berita atau informasi yang berkembang, terutama bagi para generasi muda,”katanya sebagaimana dilansir laman Pemkab Pacitan, Jumat (13/1/2017).

Dikatakan Widy, generasi muda patut menjadi perhatian utama karena mereka menjadi pengguna internet paling besar. Apalagi, diera saat ini dimana memiliki smartphone sangat mudah serta jaringan internet yang semakin luas.




Lebih lanjut, Widy menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi menyikapi berita berita hoax di internet kepada masyarakat utamanya pelajar. “Masyarakat harus mulai berfikir panjang serta cerdas melakukan cek and ricek terkait kebenaran sebuah berita,”katanya lagi.

Guna kepentingan tersebut menurut Widy Sumardji pihaknya akan menggandeng sejumlah elemen baik ormas, tokoh masyarakat maupun lembaga sekolah.

Sebagai informasi, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menindak tegas masyarakat yang menyebarkan informasi yang tidak sesuai fakta atau hoax di media sosial, sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektonik (ITE). Meski sifatnya hanya meneruskan kabar hoax tersebut.

Hoax sendiri kerap beredar di dunia maya dan bukan hal baru di media sosial. Ada tiga ketegori fake news atau berita palsu, ada yang bertujuan untuk hiburan dan ada juga yang bertujuan politis. Berita palsu ada yang dibuat untuk hiburan atau sekedar “lucu-lucuan”, bentuknya bisa berupa meme, pesan berantai atau infografis. Berita seperti itu dibuat sebagai candaan dan tidak perlu ada penindakan hukum.

Namun ada juga berita palsu yang dibuat untuk meraup keuntungan dengan mengundang “clickbait”. Informasi seperti ini dibuat dengan memelintir berita atau informasi sehingga seolah betul-betul terjadi. Informasi seperti itu harus dipilah lagi karena bermuatan merugikan orang lain. Terakhir, ada hoax yang merupakan strategi politik untuk menjatuhkan lawan, disinformasi bahkan diarahkan ke segregasi sosial.

Sementara untuk cirinya, berita hoax umumnya tidak mencantumkan sumber berita yang tidak valid atau tidak bisa diverifikasi. Berita ini juga cenderung tidak memuat dari sisi yang berlawanan atau cover both side dan ditulis dengan nada tendensius. Terakhir, berita hoax juga kerap menampilkan narasumber anonim. (RAPP002)