Pusat Vulkanologi Bandung Dipanggil untuk Meneliti Banjir Batu Karangrejo

oleh -1 Dilihat
Banjir Batu di Sungai Grungu, Karangrejo, Arjosari. (Foto: Agoes Doyock/Info Pacitan)
Banjir Batu di Sungai Grungu, Karangrejo, Arjosari. (Foto: Agoes Doyock/Info Pacitan)

Pacitanku.com, ARJOSARI – Bencana banjir batu susulan saat ini masih mengancam Dusun Wonosari, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Pacitan. Pasalnya, hujan lebat dengan intensitas tinggi masih akan membayangi wilayah Pacitan dan sekitarnya.

Perlu ada penelitian khusus untuk mengetahui asal usul penyebab dan potensi terburuk yang bisa saja terjadi kelak di Karangrejo. Menyadari hal itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Longsor (PVMBG) Bandung pun dipangggil untuk turun gunung ke Pacitan. ‘’Kami sudah mengusulkan kepada mereka (PVMBG) untuk datang dan meneliti,’’ ujar Sekretaris BPBD Pacitan, Ratna Budiono, kemarin (10/1).

Ratna menuturkan, pihaknya kekurangan data riil untuk mengetahui fenomena banjir batu di Wonosari, Karangrejo. Sejauh ini, BPBD hanya mengacu pada kejadian yang selama ini terjadi. Ketika hujan di wilayah Karanggede berlangsung lama, maka selalu terjadi banjir batu. Sebab, ciri khas bukit Parangan yang ada di sana adalah berbatu, namun tertutup oleh lapisan tanah.

Hujan yang turun dengan mudah menggerus tanah dan melarutkannya. Sementara bebatuan di bukit pun tidak memiliki penahan lagi. ‘’Sejauh ini yang terjadi memang demikian. Maka dari itu perlu penelitian lebih lanjut,’’ ujarnya.

Ratna juga tidak bisa memastikan, apakah pembangunan waduk Tukul di Karanggede turut menyebabkan banjir batu. Sebab, wilayah tersebut sudah pernah dilanda kejadian yang sama sebelum pembangunan waduk dilakukan.




Karena buta dengan kondisi sebenarnya yang ada disana, Ratna menyebut PVMBG Bandung idealnya memang turun dan melakukan penelitian. ‘’Itu kewenangan mereka. Sementara kami hanya berfokus pada dampak dari bencana yang terjadi,’’ terangnya.

Selain meneliti fenomena banjir batu, PVMBG Bandung juga diminta meneliti secara menyeluruh wilayah berbukit di Pacitan. Sebab, Ratna mengklaim 90 persen wilayah Pacitan rawan longsor. Kondisi alamnya yang berbukit identik dengan Ponorogo yang juga rawan longsor.

Selagi menunggu PVMBG Bandung turun meneliti Pacitan, Ratna meminta warga Karangrejo dan Karanggede untuk meningkatkan kewaspadaan. Begitu mendung dan ada potensi turun hujan lebat, masyarakat diminta menjauhi titik banjir batu. ‘’Sejauh ini memang hanya menyerang infrastruktur. Namun, bisa fatal juga jika ada warga yang beraktifitas disana. Karena itu lebih baik menjauhi titik banjir batu jika turun hujan,’’ kata Ratna. (mg4/rif/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun