Wisata Religi Jadi Andalan Jatim di 2017

oleh -1 Dilihat
Kopi Jujur Masjid Baitusshomad. (Foto : Dok Pacitanku)
Kopi Jujur Masjid Baitusshomad. (Foto : Dok Pacitanku)
Kopi Jujur Masjid Baitusshomad. (Foto : Dok Pacitanku)
Kopi Jujur Masjid Baitusshomad. (Foto : Dok Pacitanku)

Pacitanku.com, SURABAYA – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Jarianto mengemukakan bahwa destinasi wisata religi tetap menjadi andalan provinsi setempat pada 2017 karena memiliki lokasi-lokasi bersejarah.

“Mayoritas kawasan wisata religi di Jatim tetap menjadi destinasi favorit karena salah satu faktornya memiliki penduduk dan budaya yang masih dikenal agamis,” ujar Jarianto kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Berdasarkan data di Pemprov Jatim, wisata religi menjadi destinasi besar penyumbang wisatawan sekaligus menadikan sesuatu yang positif bagi dunia pariwisata.

Sesuai data 2015, objek wisata religi terlaris di Jatim adalah Makam Sunan Bonang di Tuban yang per tahun jumlah pengunjungnya mencapai 2.078.453 orang.




Sedangkan di Surabaya, tempat wisata religi yang banyak dikunjungi adalah Kawasan Religi Ampel dengan jumlah wisatawan nusantara mencapai 2.040.365 orang. 

Menurut dia, data pada 2016 tak berbeda jauh dari sebelumnya karena minat masyarakat Indonesia terhadap spiritual tetap yang utama. 

Tak hanya sunan lima wali (Sunan Ampel, Sunan Giri, Maulana Malik Ibrahim, Sunan Bonang dan Sunan Drajat), namun kompleks pemakaman dua mantan Presiden RI, yaitu Soekarno di Blitar dan Gus Dur di Jombang menjadi daya tarik pengunjung, mulai yang berziarah atau sekadar jalan-jalan. 

Selain itu, berbagai festival yang berpotensi mendatangkan banyak pengunjung masuk Jatim akan digelar, termasuk mempertahankan even-even sebelumnya. 

Mantan Penjabat Bupati Trenggalek itu memisalkan Majapahit Travel Fair yang setiap tahunnya rutin digelar dan sukses mempengaruhi tingkat kunjungan, baik dari Tanah Air maupun mancanegara.”Ada lagi festival-festival baru, salah satunya Jatim sebagai tuan rumah Festival Panji Nasional. Nanti juga ada lagi acara-acara yang berpengaruh,” ucapnya. 

Tak itu saja, terobosan dan inovasi juga menjadi sebuah kewajiban agar tingkat kunjungan bertambah, seperti fasilitas sistem “on-line” atau dalam jaringan dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai media promosi. 

Pejabat eselon II kelahiran Trenggalek itu optimistis setahun ini tingkat wisatawan bertambah hingga lima persen dari tahun ini yang jumlahnya yakni sekitar 55 juta lebih wisatawan domestik. (rapp002/aNTARA)