Pembangunan Bandara Perintis tak Jelas Jluntrungannya

oleh -2 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Rencana pemkab Pacitan bakal membangun bandar udara (bandara) perintis di Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo kian tak jelas jluntrungannya. Bahkan, pemkab Pacitan seolah mulai kehilangan gairah untuk melanjutkan proses pembicaraan pembangunan bandara tersebut dengan pihak Susi Air.

Indikatornya, sejak status izinnya digantung oleh Mabes TNI AU hampir satu tahun yang lalu, pemkab enggan menanyakan lagi. ‘’Kami masih menunggu izin dari Mabes TNI AU,’’ ujar Kepala Bappeda Pacitan Heru Wiwoho, baru-baru ini.

Heru mengakui, mendapatkan izin penerbangan untuk pembukaan bandara airstipe tipe C di kawasan pinggir pantai Teleng Ria itu tidak mudah. Pasalnya, rencana pembangunan bandara yang disusun sejak 2012 lalu itu berada di wilayah kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP). ‘’Soalnya, tempat pembangunan bandara itu merupakan wilayah latihan terbang TNI-AU,’’ katanya.

Menurut dia, pengajuan izin ke Kemenhub sudah sejak 2013 lalu. Bahkan, sejumlah tahapan proses administrasi termasuk salah satunya penyiapan lahan sudah dilakukan serta dikaji. Pun, sudah menggaet operator penerbangan Susi Air, Pangandaran, Jawa Barat. ‘’Namun, hingga sekarang masih belum ada kejelasan. Belum ada jawaban,’’ tuturnya.




Sebenarnya pemkab juga sudah menyiapkan alternatif lokasi pembangunan bandara di Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan. Bahkan, dikatakan Heru, lahan yang dipakai untuk pembangunan bandara di Sedeng lebih luas dibandingkan di Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo. ‘’Di Sedeng itu malah luasnya 1000 meter. Sedangkan di Kelurahan Sidoharjo itu hanya 600 meter,’’ jelasnya.

Heru menilai pembangunan bandara airstripe di Kelurahan Sidoharjo lebih layak. Pasalnya, tanahnya merupakan aset daerah. Sehingga pengadaannya tidak perlu menggunakan ganti rugi. Selain itu letaknya juga strategis. ‘’Berbeda jika pembangunan dilakukan di Sedeng, harus melalui proses pembebasan lahan,’’ ungkapnya.

Diungkapkan, wacana pembangunan bandara itu merupakan upaya pemkab membuka akses transportasi di wilayahnya. Pembangunan bandara perintis diharapkan bisa mendongkrak perekonomian Pacitan agar bisa lebih baik lagi.

Karena itu, bupati dan beberapa pejabat berkoordinasi dengan pimpinan Susi Air pada 2013 lalu. Harapannya, jika bandara terealisasi, pesawat Susi Air bisa take off dan landing di Pacitan. ‘’Terutama dalam mengembangkan tempat atau obyek wisata yang ada,’’ terang Heru. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun