Duh, Ratusan Bumil di Pacitan Derita Kekurangan Energi Kronis

oleh -1 Dilihat
Ilustrasi Remaja Hamil. (Foto : IST)
Ilustrasi Remaja Hamil. (Foto : IST)
Ilustrasi Remaja Hamil. (Foto : IST)
Ilustrasi Hamil. (Foto : IST)

Pacitanku.com, PACITAN – Ratusan ibu hamil di Pacitan diketahui menderita kekurangan energi kronis (KEK). Kondisi tersebut dapat mengganggu proses kehamilan dan mengancam kesehatan bayi yang dikandung. Selain kecacatan bayi juga berpotensi merenggut nyawa sang ibu.

‘’Bahaya KEK ini bayi bisa saja lahir dengan kekurangan berat badan dan ibu meninggal dunia saat melahirkan,’’ ujar Wawan Kasiyanto kabid kesehatan keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, kemarin (12/12).

Berdasar data dinkes, kasus KEK dialami 926 ibu hamil atau sekitar 19,68 persen dari total 4.706 orang ibu hamil yang diperiksa. Sementara di kategori wanita usia subur (WUS) dari sebanyak 1.752 orang yang diperiksa sekitar 440 orang di antaranya mengalami KEK.




Dari hasil pemeriksaan kasus ibu hamil KEK paling banyak ditemui di Kecamatan Tegalombo dan Tulakan. Yakni, 88 orang ditangani Puskesmas Tegalombo dan 95 orang ditangani Puskesmas Gemaharjo. Sementara di Puskesmas Tulakan menangani sebanyak 137 ibu hamil KEK.

Wawan menjelaskan, ibu hamil KEK diketahui dari ukuran lingkar lengan atas (lila) di bawah 23,5 cm. Selain itu, berat badan sebelum hamil kurang dari 41 kg, tinggi badan kurang dari 145 sentimeter, berat badan ibu pada trimester ketiga kehamilan kurang dari 145 kg, indeks masa tubuh sebelum hamil kurang dari 17, dan ibu menderita anemia alias kurang darah dengan HB di bawah 11 gram.

Risiko ibu hamil penderita KEK, antara lain bayi lahir dengan berat badan rendah, yaitu 2,5 kg. Bayi lahir prematur, ibu bisa keguguran janin, proses persalinan yang sulit, pendarahan post partum dan kemungkinan operasi caesar. Sedangkan pemicu KEK antara lain jarak kehamilan pasien terlalu dekat. Pasien paritas alias banyak anak, kemudian usia bumil kurang dari 20 tahun.

Menurut dia, solusi terbaik adalah konsumi ibu KEK dengan makanan yang banyak mengandung kalori, seperti nasi dan kentang. Mengonsumsi makanan yang mengandung protein. Ibu hamil wajib memenuhi gizi seimbang serta menjaga energi setelah kehamilan.

‘’Pasien harus rutin memeriksakan kondisinya di puskesmas dan menambah asupan makanan. Asupan gizi harus dipenuhi sejak dinyatakan positif hamil,’’ jelasnya.

Untuk mengurangi jumlah ibu hamil KEK, lanjutnya, pihaknya meminta petugas di puskesmas rutin mengadakan konseling dan memberikan makanan tambahan berupa biskuit dan susu. Penanganan tambahan, yaitu kunjungan langsung ke rumah pasien untuk melihat perkembangannya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun