Lahan Kritis di Pacitan yang Butuh Penanganan Capai 18 Ribu Hektar

oleh -3 Dilihat
Hutan di Pacitan. (Dok.Pacitanku)
Hutan di Pacitan. (Dok.Pacitanku)
Hutan di Pacitan. (Dok.Pacitanku)
Hutan di Pacitan. (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk menatasi lahan kritis dalam rangka pelestarian hutan masih menumpuk. Hal itu dibuktikan dengan fakta bahwa masih ribuan hektar lahan kritis di Pacitan yang butuh penanganan.

Mengatasi hal tersebut, Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo menyampaikan bahwa Pemkab Pacitan akan terus mendukung upaya pelestarian hutan di wilayahnya. Hal tersebut disampaikan Sumbogo saat membuka acara Peningkatan Peran Serta Masyarakat (PPSM) Dalam dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan Di Desa Mantren Kecamatan Kebunagung, Rabu (7/12) kemarin.

“Peran masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga kelestarian lahan dan hutan di Pacitan, lebih dari 80 persen hutan Pacitan adalah hutan rakyat yang pengelolaanya sangat bergantung kepada masyarakat,”katanya, dilansir dari laman Pemkab Pacitan.

Menurut Mbogo, pemerintah akan terus mendorong agar konsep kemitraan ini berjalan dengan baik. Bahkan jika perlu membentuk kelembagaan yang kuat bersama masyarakat untuk menjaga alam Pacitan tetap hijau. :Maskipun nanti Dinas Kehutanan Dan Perkebunan ikut Provinsi namun pemkab akan terus memberikan suport agar hutan di Pacitan tetap lestari,”tandasnya.




Lebih lanjut, Sumbogo menyebut bahwa membudayakan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan memang tidak mudah. Ini karena banyak masyarakat Pacitan yang bergantung pada alam sebagai sumber pendapatan. “Besarnya kebutuhan  ekonomi yang seyogyanya sebanding lurus dengan kepentingan ekologi inilah yang harus dimengerti masyarakat,”katanya lagi.

Sementara, Kepala Bidang Kehutanan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Wardoyo dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa masyarakat juga disarankan untuk menanami lahanya dengan tanaman penyangga air. “Semisal, Trembesi, aren, bendo, pucung dan gayam. Jenis tanaman tersebut selain dapat dimanfaatkan hasilnya juga sebagai penyimpan air yang kuat,”ujarnya.

Lebih lanjut, Wardoyo menyampaikan bahwa masih banyak lahan kritis di Pacitan yang membutuhkan penanganan.

“Saat ini lahan kritis yang masih membutuhkan penanganan mencapai 18 ribu hektar. Lahan tersebut kebanyakan berada di bukit curam dengan lahan yang kurang produktif karena tanahnya cadas, banyak berada di kawasan utara seperti Tegalombo, Arjosari dan Nawangan,”ungkapnya.

Sebagai informasi, pencanangan PPSM RHL di Desa Mantren Kecamatan Kebunangung diikuti oleh seluruh elemen masyarakat. Selain Forum komunikasi pimpinan daerah hadir juga mitra pemerintah dalam pengelolaan hutan dan perkebunan. Dalam kesempatan tersebut ditanam kurang lebih 10 ribu bibit pohon dengan jenis, Trembesi, Sengon Jabon dan Mahoni. (Riz/RAPP002)