Gempa Bumi Selatan Jatim 5,8 SR tak Berpotensi Tsunami

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi gempa Pacitan. (Foto : IST)
Ilustrasi gempa Pacitan. (Foto : IST)
Ilustrasi gempa Pacitan. (Foto : IST)
Ilustrasi gempa Pacitan. (Foto : IST)

Pacitanku.com, MALANG – Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5,8 Scala Richter (SR) terjadi pada Rabu (16/11/2016) sekitar pukul 22.10 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa episenter terletak pada koordinat 9,39 LS dan 113,09 BT, tepatnya di cekungan busur muka (fore arc basin) Samudra Hindia pada jarak 165 km arah tenggara Kota Malang pada kedalaman 91 km.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan bahwa peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Yogyakarta, seluruh wilayah Jawa Timur, Bali, dan Lombok. Guncangan paling kuat dirasakan di Malang, Karangkates, Kepanjen, Lumajang, dan Jember, dalam skala intensitas II SIG BMKG (IV MMI).

“Menurut laporan, di daerah ini guncangan gempabumi dirasakan cukup kuat hingga warga yang belum tidur terkejut dan mencoba berlarian keluar rumah. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai akibat dampak gempa bumi,”katanya.


Lebih lanjut, Daryono menyampaikan bahwa dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng. Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju sekitar 70 mm/tahun mengalami deformasi batuan di zona Benioff pada kedalaman 91 km hingga memicu terjadinya gempabumi.

“Ciri gempa bumi berkedalaman menengah semacam ini memiliki spektrum guncangan yang luas, sehingga wajar jika gempa bumi ini dirasakan hingga Yogyakarta dan Lombok,”ujarnya.

Menurut Daryono, berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 23.00 WIB baru terjadi 1 kali aktivitas gempa bumi susulan dengan kekuatan Magnitudo 4,3 SR. “Kepada warga masyarakat pesisir pantai selatan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Lombok dihimbau agar tetap tenang, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,”pungkasnya. (RAPP002)