Tegalombo Rawan Longsor, Alat Berat Disiagakan di Titik Bencana

oleh -1 Dilihat
BATU BESAR. Bus sedang melewati area longsor di Tegalombo, Rabu (2/11/2016). (Foto: Hendry Sasmita/KLiC)
BATU BESAR. Bus sedang melewati area longsor di Tegalombo, Rabu (2/11/2016). (Foto: Hendry Sasmita/KLiC)
BATU BESAR. Bus sedang melewati area longsor di Tegalombo, Rabu (2/11/2016). (Foto: Hendry Sasmita/KLiC)

Pacitanku.com, TEGALOMBO – Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur siagakan sebanyak tiga unit kendaraan berat berupa backhoe dan ekskavator di titik bencana tanah longsor di Pacitan. Bina Marga bekerja sama dengan Pemkab Pacitan menyiapkan alat berat tersebut tidak jauh dari lokasi longsor. Saat longsor terjadi, alat berat langsung meluncur ke lokasi.

Setidaknya pada ruas Ponorogo – Pacitan dan jalur Arjosari – Wonogiri juga rawan longsor, sehingga UPT Bina Marga Jatim menyiagakan tiga unit kendaraan berat untuk membersihkan material longsor dari akses transportasi antarkabupaten dan antarprovinsi tersebut.

“Untuk sementara baru satu (alat berat yang disiagakan) di Desa Ngreco. Yang lain masih di kantor dan disiagakan di dekat lokasi rawan longsor ketika intensitas hujan tinggi,” kata Kepala Seksi Jalan UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Pacitan, Budi Hari Santoso, kemarin.

Dikatakan Budi, jalan provinsi di Ngreco, tepatnya pada Km 246 – 247 rawan tertutup material longsor yang amblas dari tebing pada salah satu sisinya. Potensi itu akibat pengeprasan tebing ketika proyek pelebaran jalan berlangsung dua tahun lalu. “Apalagi saat musim hujan,” ujar dia.




Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, hujan deras yang mengguyur di wilayah Tegalombo mengakibatkan longsor di ruas jalan Ponorogo-Pacitan Km 29, Ndegel, Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Selasa kemarin.

Selama dua hari berturut-turut sejak Senin (14/11/2016) lalu, longsoran menutup ruas jalan Ponorogo-Pacitan itu. Longsor tersebut menutup ruas jalan Km 29 Ponorogo-Pacitan selama delapan jam lebih. Saat longsor menutup jalan, hanya bisa dilewati satu kendaraan saja. Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu.

Akibat material longsor yang menimbun lebih separuh badan jalan, arus lalu lintas menuju Pacitan atau Ponorogo mengalami antrean hingga satu kilometer. Kendaraan yang melewati daerah longsor harus melaju bergantian.

Arus lalu lintas mulai normal ketika alat berat sudah berhasil membersihkan material longsor yang menutup jalan, sehingga pada selasa sore pukul 16.30, WIB arus lalu lintas sudah normal kembali.

Pujono selaku Kepala Seksi Kedarutan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan menambahkan, bencana longsor kerap melanda wilayah itu setiap musim penghujan tiba. Persoalan longsor di lokasi itu tidak bisa diatasi permanen karena tinggi bukit mencapai 25 meter.

Pujono mengimbau kepada pengguna jalan agar berhati-hati saat melintas di ruas jalan tersebut saat musim penghujan tiba. Hal itu karena tanah di sekitar jalan tersebut labil sehingga berpotensi longsor saat hujan deras mengguyur di daerah itu. (RAPP002)