HKN ke-52, Pacitan Raih Penghargaan Eliminasi Malaria

oleh -0 Dilihat
Foto: depkes RI
Foto: depkes RI
Foto: depkes RI

Pacitanku.com, JAKARTA – Kabupaten Pacitan bersama empat kabupaten di Indonesia memperoleh penghargaan Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan, karena dinilai berhasil meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Penyerahan tanda penghargaan tersebut diberikan langsung Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek di Jakarta, Senin (14/11/2016) bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-52.

Selain Pacitan, empat kabupaten lainnya yakni Aceh Barat Daya dari Provinsi Aceh, Kabupaten Dairi Sumatera Utara dan Madiun Jawa Timur serta Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. “Acara ini mengangkat tema masyarakat hidup sehat Indonesia kuat. Tema tersebut mengingatkan akan pentingnya mengajak masyarakat agar berprilaku hidup bersih dan sehat, karena kesehatan sebagai investasi yang memang harus dipahami secara bersama sehingga tanpa kesehatan semua tidak ada artinya,” kata Menkes.

Menkes mengatakan, masyarakat hidup sehat akan tercapai apabila komonitas terkecil dalam melakukan berbagai upaya kromotif dan prafektif untuk mewujudkan warga sehat. “Tentu keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras Dinas Kesehatan tetapi juga dipengaruhi oleh kontribusi positif sektor luar kesehatan,” ujar Menkes.




Dalam kesempatan tersebut, selain penghargaan eliminasi malaria, Menkes juga menyerahkan penghargaan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berprestasi, penghargaan Fasilitas Kesehatan rujukan berprestasi, penghargaan pelabuhan dan Bandar Udara sehat, penghargaan Penilaian Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan penghargaan Widyaiswara kesehatan. 

Pacitan dianggap memenuhi kriteria tersebut karena berbagai langkah antisipasi terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan menyiapkan langkah antisipasi untuk mengurangi dan meminimalisir wabah malaria dan demam berdarah di Pacitan. Seperti dalam momen mudik Lebaran tahun ini, Dinkes Pacitan melakukan langkah terakhir antisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) pasca lebaran. Seperti, munculnya KLB penyakit akibat gangguan pencernaan serta kemunculan penyakit impor semisal Malaria.

Khusus kasus terakhir Dinas Kesehatan Pacitan minta kepada pendatang dari luar jawa yang pernah memiliki riwayat atau sedang terjangkit malaria untuk melapor ke puskesmas setempat.Hal ini guna mengantisipasi agar tidak terjadi penyebaran di masyarakat.“Kita minta mereka pro aktif namun kita juga sediakan pos pos kesehatan di terminal kedatangan untuk memudahkan masyarakat melapor,” katanya.

Selain itu, Dinkes Pacitan juga getol melakukan fogging (pengasapan) di setiap kecamatan. Kabid Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan Bambang Widjanarko juga meminta masyarakat untuk membersihkan pekarangan rumah dengan membuang kaleng dan benda yang menjadi tempat penampungan air bagi berkembangnya jentik-jentik nyamuk. ‘’Kalau ada yang demam tinggi tanpa penyebab, cepat bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Itu mungkin salah satu gejala demam berdarah,’’ tegasnya.

Selain fogging, tindakan pencegahan juga dilakukan melalui pencanangan program Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN). Bupati Pacitan Indartato mengingatkan agar gerakan tersebut tidak hanya seremonial saja. Tetapi benar-benar dilaksanakan secara konkret dan terus menerus. (RAPP002)