Pacitan Raih Penghargaan Eliminasi Malaria, Indartato Berharap Kasus Malaria Nol Persen

oleh -0 Dilihat
Indartato bersama empat daerah lain saat menerima penghargaan dari Kemenkes RI.
Indartato bersama empat daerah lain saat menerima penghargaan dari Kemenkes RI.
Indartato bersama empat daerah lain saat menerima penghargaan dari Kemenkes RI.

Pacitanku.com, PACITAN – Bupati Pacitan Drs H Indartato MM berharap dengan adanya prestasi berupa penghargaan sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Pacitan bisa bebas penyakit malaria beberapa tahun kedepan.

“Saya berharap capaian dalam menanggulangi kasus malaria bisa nol persen pada beberapa tahun kedepan,”katanya, Rabu (15/11/2016) dilansir laman Pemkab Pacitan.

Menurut Indartato, prestasi ini tak lepas dari peran warga Pacitan yang sadar dalam menjaga kesehatan. Terutama atas kesadaran masyarakat dalam bersama-sama menekan angka peredaran malaria.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, sepanjang tahun ini setidaknya 57 warga telah terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles tersebut.

Jumlah penderita tersebar di delapan kecamatan. Meliputi Kecamatan Pacitan, Tegalombo, Tulakan, Arjosari, Kebonagung, Ngadirojo, Bandar, dan Nawangan. Sedangkan, wilayah yang masuk endemis terdapat di Tegalombo dan Tulakan.

Kepala Dinkes Pacitan Rachmad Dwiyanto menyebut bahwa persebaran penyakit malaria di Pacitan disebabkan oleh kaum boro. Yaitu, warga Pacitan yang merantau ke luar daerah seperti Sumatera dan Kalimantan.  Guna mencegah penyebaran Dinas Kesehatan membentuk pos malaria desa (maldes). Terutama di beberapa wilayah endemis. Dengan begitu, penyakit malaria bisa tertangani lebih dini.




Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, Pacitan meraih penghargaan dari Kemenkes atas keberhasilan menanggulangi kasus malaria indigenous selama satu tahun terakhir. Apresiasi  tersebut berupa sertifikat Eliminasi malaria sebagai bentuk penghargaan terhadap capaian status eliminasi atau annual parasite incidence (API). Penghargaan diterimakan langsung kepada Bupati Pacitan Indartato kemarin (14/11). 

Selain Pacitan, empat kabupaten lainnya yakni Aceh Barat Daya dari Provinsi Aceh, Kabupaten Dairi Sumatera Utara dan Madiun Jawa Timur serta Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

“Acara ini mengangkat tema masyarakat hidup sehat Indonesia kuat. Tema tersebut mengingatkan akan pentingnya mengajak masyarakat agar berprilaku hidup bersih dan sehat, karena kesehatan sebagai investasi yang memang harus dipahami secara bersama sehingga tanpa kesehatan semua tidak ada artinya,” kata Menkes.

Menkes mengatakan, masyarakat hidup sehat akan tercapai apabila komonitas terkecil dalam melakukan berbagai upaya kromotif dan prafektif untuk mewujudkan warga sehat. “Tentu keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras Dinas Kesehatan tetapi juga dipengaruhi oleh kontribusi positif sektor luar kesehatan,” ujar Menkes.

Dalam kesempatan tersebut, selain penghargaan eliminasi malaria, Menkes juga menyerahkan penghargaan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berprestasi, penghargaan Fasilitas Kesehatan rujukan berprestasi, penghargaan pelabuhan dan Bandar Udara sehat, penghargaan Penilaian Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan penghargaan Widyaiswara kesehatan. (RAPP002)