Mahasiswa Pacitan Gelar Aksi 4 November Bantu Agung Penderita Hedrosefalus

oleh -0 Dilihat
Aksi galang dana GMNI Pacitan. (Foto: IST)

mahasiswaPacitanku.com, PACITAN – Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Pacitan menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu Agus Prasetyo, balita yang terkena penyakit hidrosefalus dari Arjosari pada Jumat (4/11/2016).

Menurut keterangan Muhammad Mujib, Koordinator lapangan aksi tersebut, dalam keterangannya kepada Pacitanku.com menyebutkan bahwa aksi ini merupakan salah satu bentuk aksi nyata DPC GMNI Pacitan untuk menyelamatkan anak bangsa. “Kami berharap apa yang kami lakukan ini dapat membantu meringankan beban keluarga dan dapat digunakan untuk pengobatan ananda Agung secara lebih intensif,”tandasnya.

Para anggota GMNI berjas merah lengkap dengan perlengkapannya berkumpul di perempatan Bapangan, Pacitan untuk menyodorkan kotak penggalangan dana kepada pengguna jalan di Pacitan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, Agung merupakan salah satu anak yang kurang beruntung sebab orang tuanya tergolong keluarga yang kurang mampu sehingga sampai saat ini dia belum bisa melakukan pengobatan anaknya secara intensif.




Mujib berharap bahwa dengan pengalangan dana ini diharapkan dapat membantu meringankan beban keluarga dan dapat digunakan untuk pengobatan secara intensif. “Aksi pengalangan dana ini diharapakan dapat membuka hati nurani semua pihak sehinggan muncul rasa peduli semasa dan mengembalikan semangat gotong-royong,”pungkasnya.

Agung adalah putra dari Sarip Toyip-Tuminah, warga RT 03 RW 09 Dusun Jambu, Desa Sedayu, Kecamatan Arjosari. Agung Prasetyo yang berusia 5 tahun tersebut harus berjuang keras melawan penyakit hidrosefalus yang dideritanya sejak bayi. Putra dari Sarip Toyip-Tuminah itu tak mendapat pengobatan layak karena keterbatasan biaya.

Penderitaan Agung semakin tambah kala dirinya sulit menggerakkan badannya untuk bergerak serta mulutnya untuk berbicara. “‘Selama ini dia (Agung) tidak bisa berbicara. Menggerakkan badannya saja susah,’’ kata Jumi nenek Agung. (RAPP002)