Begini Cara Pemkab Agar Longsor Besar JLS Pacitan tak Terulang

oleh -0 Dilihat
Bupati Indartato saat mengunjungi titik longsor di JLS Pacitan, beberapa waktu lalu. (Foto: Doc Info Pacitan)
Bupati Indartato saat mengunjungi titik longsor di JLS Pacitan, beberapa waktu lalu. (Foto: Doc Info Pacitan)
Bupati Indartato saat mengunjungi titik longsor di JLS Pacitan, beberapa waktu lalu. (Foto: Doc Info Pacitan)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan segera melakukan langkah-langkah antisipatif guna mencegah peristiwa bencana tanah longsor di jalur lintas selatan (JLS) kilometer 14, Dusun Gawang, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung terulang lagi di masa yang akan datang.

Setidaknya ada beberapa hal yang dilakukan dan akan dilakukan Pemkab untuk mengatasi hal tersebut, sebagaimana disampaikan langsung oleh Bupati Pacitan, Indartato saat melakukan inspeksi mendadak di titik longsor Dusun Gawang, Rabu kemarin.“Pemerintah daerah akan mendorong kegiatan penghijauan terutama di lokasi-lokasi tangkapan air, selain itu juga akan dipasang tanggul pengaman pada kawasan rawan,”kata Indartato.

Selain itu, kata Indartato, untuk mempercepat normalisasi JLS, dia sudah melakukan koordinasi lintas sektoral untuk menanganinya. Dia berharap normalisasi JLS tidak menelan waktu lama. Meski begitu, dirinya enggan mematok target, sebab medan longsor memang berat.

“Ditambah lagi kondisi cuaca yang cenderung berubah-ubah sehingga memicu terjadinya bencana, sehingga selama JLS belum normal saya minta masyarakat menggunakan jalur sirip atau lewat jalur kabupaten Pacitan-Ngadirojo,”imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pacitan tersebut mengungkapkan bahwa dampak dari longsor tersebut salah satunya tersendatnya perekonomian warga. “Karenanya, pemerintah terus melakukan percepatan penyelesaian dengan mengerahkan seluruh kemampuan,”tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, Akses JLS Pacitan yang berada di wilayah Kecamatan Kebonagung lumpuh total akibat terjadi tanah longsor di kawasan tersebut, tepatnya di Gawang, Kebonagung pada Jumat (16/9/2016).

Sedikitnya 11 desa di Kecamatan Kebonagung terdampak bencana tanah longsor tersebut, diantaranya adalah Desa Purwoasri, Desa Karangnongko, Desa Plumbungan, Desa Kalipelus, Desa Katipugal dan Desa Karanganyar. Kemudian Desa Gawang, Desa Sidomulyo, Desa Wora Wari, Desa Mantren dan Desa Klesem.

kondisi ini disebabkan dari dampak badai La Nina yang terjadi di pantai selatan Jawa. Sehingga, beberapa daerah termasuk Pacitan mengalami kemarau basah. Sesuai prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah selatan Jawa akan mengalami hujan terus-menerus.

Dampak badai La Nina di wilayah Pacitan sangat terasa. Penyebabnya, suhu panas di Samudera Hindia yang notabene berada di sebelah selatan Pacitan mempengaruhi pembentukan awan di Pacitan. (RAPP002)