Antisipasi Longsor, BPBD Jatim Pasang 4 Ekstensometer di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Kondisi JLS yang masih tertutup material Longsor. (Foto: Wira Swastika/Pacitanku CJ)
Kondisi JLS yang masih tertutup material Longsor. (Foto: Wira Swastika/Pacitanku CJ)
Kondisi JLS yang masih tertutup material Longsor. (Foto: Wira Swastika/Pacitanku CJ)

Pacitanku.com, SURABAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) telah memasang sebanyak 4 ekstensometer atau alat pendeteksi dini bencana tanah longsor di Kabupaten Pacitan dan 60 titik-titik di daerah lain yang dianggap rawan untuk mengantisipasi longsor sekaligus menjadi upaya mitigasi mengurangi risiko jatuhnya korban.

“Pemasangan alat ini dilakukan secara bertahap sejak 2012 hingga sekarang yang saat ini telah mencapai 64 unit,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Sudarmawan kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, ekstensometer merupakan perangkat elektronika berfungsi mengukur parameter pergeseran tanah dengan sensor yang menggunakan potensiometer multiturn sebagai komponen utama disertai dengan rangakaian penguat dan pengkondisi sinyal.

Alat ini, kata dia, diciptakan oleh peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan sistem kerja mendeteksi pergerakan tanah, curah hujan dan sudut kemiringan permukaan tanah. “Jika tiga indikator ditangkap ekstensometer maka otomatis membunyikan alarm dengan sirine yang telah dipasang,” ucapnya.

Dengan adanya alat ini, lanjut dia, memberikan rasa aman pada masyarakat sebab sebelum longsor terjadi sudah diantisipasi sehingga meminimalisasi timbulnya korban jiwa.

Seluruh ekstensometer ini telah dipasang di 22 kabupaten/kota di Jatim, terutama daerah rawan terjadi longsor, seperti di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pacitan Kabupaten Bondowoso, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten pasuruan, Kabupaten Tulungagung dan beberapa daerah lain.

“Khusus di Nganjuk dan Pacitan masing-masing dipasang empat ekstensometer, sedangkan daerah lain mayoritas tiga ekstensometer,” kata mantan Sekda Kabupaten Bangkalan tersebut.

Sementara itu, terkait bencana banjir dan longsor di Garut, Jawa Barat, yang menimbulkan belasan korban jiwa, pihaknya mewakili Pemprov Jatim meminta masyarakat untuk waspada.

“Yang perlu diingat, longsor tidak mengenal musim terjadinya. Bisa saat musim hujan atau ketika musim kemarau,” katanya. (RAPP002)