Acara Akad Nikah ‘Glamor’ Panen Komplain, Takmir Masjid Agung Pacitan Minta Maaf

oleh -19 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Acara akad nikah salah satu tokoh masyarakat Pacitan, John Vera Tampubolon yang menikahkan putrinya di Masjid Agung Darul Falah Pacitan menuai kritik dari para netizen. Grup jejaring media sosial, seperti facebook, whatsapp dan telegram ramai-ramai menyampaikan protes atas akad nikah yang digelar pada Sabtu (17/9/2016) lalu yang digelar di ruang utama Masjid Agung Darul Falah Pacitan.

Atas polemik yang berkepanjangan tersebut, takmir Masjid Agung Darul Falah Pacitan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Pacitan atas polemik akad nikah yang terkesan glamor tersebut.

Melalui surat yang dikirim, sekretaris takmir Masjid Darul Falah Pacitan juga menyampaikan kronologi akad nikah yang oleh netizen justru disebut mirip resepsi pernikahan glamor tersebut, padahal pelaksanaannya adalah di masjid.

“Berkaitan dengan hal diatas, atas nama Takmir Masjid Agung Darul Falah Pacitan yang memberikan izin kepada Jhon Vera Tampubolon, memohon maaf kepada masyarakat muslim Kabupaten Pacitan” Dan berjanji untuk lebih selektif dalam memberi izin pelaksanaan aqad nikah,”kata Bambang dalam suratnya pada Senin (19/9/2016) kemarin.

Bambang juga menceritakan kronologi akad nikah lengkap dengan pernak-pernik yang cukup mewah di masjid yang terletak di jantung kota Pacitan itu. “Dua minggu sebelumnya Jhon Vera Tampubolon alamat Kelurahan Baleharjo Pacitan, meminta izin via telepon kepada Imam Sofingi untuk memakai Masjid Agung Darul Falah untuk ijab qabul Puterinya,”katanya.

Kemudian, kata Bambang, pada Jumat tanggal 16 September 2016, ba’da Ashar, Jhon Vera Tampubolon konfirmasi lagi kepada Takmir, menyampaikan bahwa puterinya tidak bisa duduk bersimpuh di lantai terlalu lama, dikarenakan sakit. Sehingga meminta izin untuk memakai kursi selama ijab qabul.

“Setelah dikonfirmasikan ke beberapa pengurus dan sesepuh Masjid Agung, diperbolehkan memakai kursi untuk ijab qabul dengan catatan kursinya harus diberi alas karpet demi menjaga kebersihan masjid dan berpakaian muslim atau muslimah,”imbuhnya lagi.

Dalam pelaksanaannya pada hari Sabtu tanggal 17 September 2016, kata Bambang, ternyata disamping kanan kiri kursi dihiasi ornamen yang berlebihan dengan kain dan bunga-bunga. Sehingga terkesan seperti di Gedung. “Hal ini diluar dugaan pihak Takmir Masjid Masjid Agung Darul Falah Pacitan,”tandasnya.

Bambang juga menyampaikan bahwa yang perlu diketahui khalayak adalah acaranya hanya untuk ijab qabul saja bukan resepsi dan tidak ada acara makan-makan, seperti isu yang beredar di media sosial.

Sebagai informasi, selain letaknya yang sangat strategis, yakni berada tepat di jantung Kota Pacitan, sebelah barat alun – alun Pacitan, juga bangunan yang super megah dengan arsitektur khas Timur Tengah menjadi ciri khas Masjid tertua di Pacitan ini.

Keindahan masjid agung ini terlihat dari kubah raksasa dengan warna dominan hijau, dan kemudian dikelilingi oleh kubah kecil – kecil di depan kiri dan kanan, menambah indah bangunan yang baru dimulai pemugarannya tahun 2006 lalu. (RAPP002)

surat-masjid