11 Desa di Kebonagung Terdampak Bencana Tanah Longsor

oleh -2 Dilihat
Longsor di desa Gawang Kebonagung. (Foto: Info Pacitan)
Longsor di desa Gawang Kebonagung. (Foto: Info Pacitan)
Longsor di desa Gawang Kebonagung. (Foto: Info Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Sedikitnya 11 desa di Kecamatan Kebonagung terdampak bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis (15/9/2016) malam WIB. Sebanyak 10 desa tersebut diantaranya adalah Desa Purwoasri, Desa Karangnongko, Desa Plumbungan, Desa Kalipelus, Desa Katipugal dan Desa Karanganyar. Kemudian Desa Gawang, Desa Sidomulyo, Desa Wora Wari, Desa Mantren dan Desa Klesem.

Informasi yang dihimpun Pacitanku.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, ada dua titik besar tanah longsor di kecamatan Kebonagung. Titik pertama longsor berada di Desa Purwoasri yang merupakan jalur utama yang menghubungkan Pacitan Kota dengan Desa Karangnongko, Desa Plumbungan, Desa Kalipelus, Desa Katipugal dan Desa Karanganyar.

Sementara titik kedua adalah di Kilometer 14 Pacitan-Trenggalek, di Desa Gawang Kecamatan Kebonagung, Longsor parah juga terjadi tepat di Jalur Lintas Selatan sehingga menutup badan jalan sepanjang kurang lebih 100 m. Sebagai informasi, jalur ini selain menghubungkan kabupaten Pacitan dengan Desa Mantren, Desa Klesem, Desa Sidomulyo dan Desa Wora Wari, juga merupakan jalur utama antar provinsi yang menghubungkan kabupaten Pacitan dengan Kabupaten Trenggalek .

“Jadi yang terputus ini jalur JLS Pacitan menuju Trenggalek, nanti kita tunggu proses evakuasi kita koordinasikan secepat mungkin agar bisa segera bisa kembali dilalui,”kata Ajun Komisaris Polisi J Nugroho, Kasat Lantas Polres Pacitan kepada wartawan.

Bupati Pacitan (Batik Coklat) mengunjungi lokasi longsor di Desa Gawang. (Foto: Info Pacitan)
Bupati Pacitan (Batik Coklat) mengunjungi lokasi longsor di Desa Gawang. (Foto: Info Pacitan)

Sementara, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Pujono mengatakan bahwa tanah longsor tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Pacitan sejak Kamis (15/9/2016) hingga Jumat (16/9/2016) mengakibatkan longsor dan banjir di beberapa titik.

Akibat longsor, jalan lingkar selatan (JLS) tertutup material longsoran dan mengakibatkan arus lalu lintas di jalur tersebut lumpuh total. Jalan kabupaten yang tertimbun longsor ada beberapa titik, salah satunya penghubung Desa Karangnongko – Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung.

“Hujan yang mengguyur wilayah Pacitan juga mengakibatkan genangan air setinggi sekitar 100 cm di Desa Sirnoboyo. Hampir satu kampung di desa tersebut tergenang, bahkan air masuk ke rumah warga, ini hanya genangan air, nanti kalau hujan reda juga air surut. Soalnya drainase di wilayah itu memang sedang diperbaiki,”papar Pujono.

Saat ini, pihak Bina Marga Pacitan juga sudah mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor di kawasan tersebut. Bupati Pacitan Indartato, bersama jajaran pejabat Pemkab juga sudah turun langsung ke lokasi untuk memantau situasi terkini pasca bencana tanah longsor.

Untuk membuka kembali akses transportasi, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V di Pacitan mengirimkan sejumlah alat berat. “Sekarang evakuasi masih dilakukan termasuk di jalan kabupaten,’’ ujar Pujono.

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Tri Mudjiharto mengatakan proses evakuasi tanah longsor di jalan raya dilaksanakan pagi tadi. Malam harinya, tim teknis dari instansi terkait kesulitan menjangkau kawasan itu karena terhalang beberapa tiang listrik yang tumbang berbarengan dengan tanah longsor. “Petugas PLN terlebih dulu memastikan tidak ada aliran listrik.”

Bencana serupa, kata Tri, masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan bahwa badai La Nina yang sudah terdeteksi sejak awal Agustus lalu bakal berlangsung hingga Oktober.(RAPP002)