2 Rumah Diterjang Longsor Akibat Hujan yang Guyur Pacitan

oleh -0 Dilihat

longsorPacitanku.com, PACITAN – Sedikitnya dua rumah di wilayah Kecamatan Kebonagung, Kabupatan Pacitan, Jawa Timur, rusak diterjang tanah longsor. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. Adapun nilai kerugian material akibat bencana itu masih dihitung pemerintah daerah setempat.

Menurut Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pacitan Pujono, tanah longsor terjadi akibat derasnya hujan yang turun sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. Hujan juga mengakibatkan banjir di Desa Sukoharjo dan Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan. Puluhan rumah dan sejumlah lahan sawah terendam air luapan Sungai Jelok.

Sungai Jelok merupakan anakan Sungai Grindulu yang mengalir ke Pantai Pancer Door di wilayah Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan. Sejak beberapa bulan terakhir, tutur Pujono, di beberapa titik aliran Sungai Jelok sedang ada penggarapan proyek. Selain perbaikan dam di Desa Sukokarjo, juga proyek Jalan Lintas Selatan (JLS) ruas Sirnoboyo-Ploso juga masih berjalan.

Material proyek nasional itu, kata dia, menyumbat aliran sungai yang debitnya sedang meningkat. Air sungai akhirnya meluber ke permukiman warga dan persawahan. “Ada beberapa rumah yang kemasukan air bah. Tapi, sekarang sudah surut,” kata Pujono. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Pacitan Tri Mudjiharto menambahkan, musim hujan bakal berlangsung hingga Oktober. Hal ini karena adanya La Nina yang sudah terdeteksi sejak Awal Agustus lalu. “Kami terus memberikan informasi perkembangan cuaca melalui WhatsApp grup dan media komunikasi lain,” katanya.

Penyampaian informasi, ujar Tri, ditujukan kepada warga Pacitan agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab, sebagian besar wilayah setempat berupa bukit kapur yang rawan terjadi tanah longsor ketika diguyur hujan terlalu lama. Potensi bencana banjir juga tinggi di sepanjang Sungai Grindulu (Kecamatan Nawangan, Bandar, Arjosari, Pacitan) yang alirannya memiliki sifat berpindah-pindah. 

Sumber: Tempo