Jika Terealisasi, Siswa SMK di Pacitan akan Belajar Selama 4 Tahun

oleh -2 Dilihat
SMK 1 Pacitan yang menjadi sekolah favorit siswa Pacitan. (Foto : T4nya)
SMK 1 Pacitan yang menjadi sekolah favorit siswa Pacitan. (foto: Istimewa)
SMK 1 Pacitan yang menjadi sekolah favorit siswa Pacitan. (Foto : T4nya)
SMK 1 Pacitan yang menjadi sekolah favorit siswa Pacitan. (Foto : T4nya)

Pacitanku.com, PACITAN – Tuntutan sumber daya manusia (SDM) siap kerja bagi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) membuat dinas pendidikan (dindik) merasa tertantang. Saat ini, tengah digodok rencana program pendidikan empat tahun bagi siswa SMK di Pacitan. Beberapa sekolah sudah analisa dan diverifikasi untuk dijadikan pilot project . ‘’Fasilitas dan sarana prasarana ada semua,’’ ujar Mahmud Kabid SMP/SM Dindik Pacitan, kemarin (8/9).

Menurut Mahmud, ada beberapa kendala yang menghalangi kesiapan penerapan program pendidikan SMK dengan masa belajar empat tahun tersebut. Salah satunya, belum terbitnya pedoman teknis pelaksanaan program itu dari Kemendikbud. ‘’Karena belum ada petunjunya, jadi belum bisa diterapkan tahun ini,’’ jelasnya.

Menurutnya, rencana penambahan masa belajar empat tahun di SMK tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK yang rata-rata ingin langsung masuk ke dunia kerja. Apalagi, pada era globalisasi saat ini lulusan SMK dituntut memiliki sertifikasi keahlian. ‘’Kami sudah persiapan seandainya sewaktu-waktu pedoman teknis turun,’’ imbuhnya.

Saat ini, masa belajar SMK sama dengan masa belajar Sekolah Menengah Atas (SMA) selama tiga tahun. Masa pembelajaran reguler tiga tahun tersebut dipakai untuk praktik dan penjelasan tentang berbagai teori keahlian jurusan. Dengan ditambah masa belajar satu tahun, lanjutnya, waktu setahun itu nantinya akan dipakai untuk full pelatihan skill bagi siswa SMK. ‘’Jadi langsung praktik sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Ketika mereka nantinya lulus betul-betul sudah siap kerja,’’ jelasnya.

Kasi Pengelolaan Pendidikan SMP/SM Dinas Pendidikan Pacitan Yuni Susi Hartati menuturkan, program pendidikan kejuruan empat tahun memberikan waktu lebih banyak bagi siswa mengikuti kerja praktik di perusahaan, minimal selama enam hingga sembilan bulan. ‘’Ini memberikan keuntungan bagi perusahaan karena sejumlah pekerjaan terbantu dengan kehadiran tenaga magang,’’ ungkapnya.

Magang kerja juga untuk meningkatkan skill para siswa tersebut. Sebab, indikator SMK berhasil adalah jika para lulusannya bekerja dengan masa tunggu enam bulan. Itu berarti jika siswa belum lulus kemudian direkrut sebuah perusahaan bisa dikatakan masa tunggunya nol bulan. ‘’Sehingga ketika lulus, sekolah tidak hanya sebatas mengetahui kompetensi pembelajaran, melainkan dapat menerjemahkannya secara maksimal kemampuan yang mereka miliki,’’ terangnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun