Hujan Guyur Pacitan, Air Bah Genangi Perkampungan

oleh -0 Dilihat
Lingkungan Barehan digenangi air akibat banjir. (Foto: Sukoco)
Lingkungan Barehan digenangi air akibat banjir. (Foto: Sukoco)
Lingkungan Barehan digenangi air akibat banjir. (Foto: Sukoco)

Pacitanku.com, PACITAN  — Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur hampir di semua wilayah di Pacitan pada Jumat (9/9/2016) malam menyebabkan sejumlah rumah dan perkampungan di Pacitan diterjang banjir.

Berdasarkan informasi dari Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Pacitan pada Sabtu (10/9/2016) kawasan lingkungan Sukoharjo, Barehan dan Sirnoboyo Kecamatan Pacitan digenangi air setinggi lutut orang dewasa. Air genangan juga memenuhi areal persawahan di kawasan tersebut.

“Di lingkungan Sukoharjo, tepatnya di Dusun Prambon RT/RW02/II banjir menggenangi jalan dan pekarangan, menurut info dara warga ada 1 rumah milik Pak Ngisak, Pak Amat, Pak Tri dan Pak Salim. yang airnya masuk rumah, hingga pagi ini, air sudah mulai surut,”ujar Sukoco, salah satu warga setempat.

Di wilayah Desa Sirnoboyo, genangan air juga memasuki dan menggenangi puluhan rumah warga. Terjadinya banjir di kawasan ini dikarenakan meluapnya sungai Jelok. 

“Pembangunan DAM Sukoharjo dalam pengerjaan saluran air yang mengarah ke dusun prambon Sukoharjo belum tertutup sehingga air mengalir mengarah ke Dusun Prambon dan Sirnoboyo, air tidak masuk ke rumah warga tetapi dijalan dusun  prambon setinggi paha,”imbuhnya.

Pembangunan DAM Sukoharjo dalam pengerjaan saluran air yang mengarah ke dusun prambon Sukoharjo belum tertutup. (Foto: Sukoco)
Pembangunan DAM Sukoharjo dalam pengerjaan saluran air yang mengarah ke dusun prambon Sukoharjo belum tertutup. (Foto: Sukoco)

Selain banjir, hujan yang terjadi juga menyebabkan satu rumah milik Bonari di Dusun Ngricik, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonangung terkena longsor.

Kondisi ini disebabkan dari dampak badai La Nina yang terjadi di pantai selatan Jawa. Sehingga, beberapa daerah termasuk Pacitan mengalami kemarau basah.‘’Hujan diprediksi terus turun hingga bulan Oktober nanti,’’ ungkap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan Ratna Budiono, beberapa waktu lalu.

Ratna mengatakan, sesuai prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah selatan Jawa akan mengalami hujan terus-menerus.

Dampak badai La Nina di wilayah Pacitan sangat terasa. Penyebabnya, suhu panas di Samudera Hindia yang notabene berada di sebelah selatan Pacitan mempengaruhi pembentukan awan di wilayah 1001 gua. ‘’Kumpulan awan akan cepat berubah menjadi air hujan. Tetapi, curah hujan tidak bisa merata,’’ katanya.

Kondisi cuaca yang tak lazim ini, dikhawatirkan dapat berdampak serius dengan timbulnya bencana tanah longsor. Terlebih, apabila curah hujan tinggi dan berlangsung hingga satu jam lebih. Karena serapan air ke dalam tanah dipastikan akan terlalu banyak.

Selain itu, sektor pertanian juga bakal kena dampak. Menurut Ratna, intensitas hujan akan mengganggu proses pertumbuhan tanaman. Dan bisa berujung puso atau gagal panen. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui jumlah kerugian akibat bencana alam ini. (RAPP002)