Siaga Bencana, Ratusan Warga Pacitan Ikuti Simulasi IOWAVE 2016

oleh -0 Dilihat
Foto via rri.co.id

Pacitanku.com, PACITAN – Suara riuh rendah terdengar dari dalam kelas. Para siswa larut dalam nyanyian dan tepuk tangan. Begitulah suasana belajar mengajar di salah satu ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sidoharjo, Pacitan, Rabu (8/9) siang.

Foto via rri.co.id
Foto via rri.co.id

Keceriaan itu mendadak terhenti saat sirene peringatan gempa berbunyi. Bunyi itu disusul imbauan melalui pengeras suara agar siswa diungsikan.

“Terjadi gempa. Mohon kepada bapak ibu guru untuk mengondisikan anaknya untuk berlindung,” demikian isi pesan dari ruang Kepala Sekolah.

Tak sampai 3 menit ratusan siswa sudah berada di halaman. Mereka bergerombol membentuk beberapa lingkaran. Masing-masing di bawah pengawalan guru kelas.

Setelah yakin jumlah anak didiknya sesuai, guru lantas membawa para siswa mengungsi ke tempat evakuasi sementara. Lokasinya di perbukitan berjarak 400 meter dari kompleks sekolah. Tempat tersebut dipilih karena ketinggiannya lebih dari 20 meter di atas permukaan laut.

Tentu saja itu bukanlah kejadian sebenarnya. Adegan tersebut merupakan skenario simulasi mitigasi bencana gempa dan tsunami bagi Sekolah Madrasah Aman Bencana.

“Kalau secara mandiri enam bulan sekali (dilaksanakan simulasi). Waktu bulan ini seharusnya kami laksanakan sendiri, tai karena di BPBD ada kegiatan kita sinkronkan,” terang Ramelan, Kepala MIN Sidoharjo ditemui KBRN di Tempat Evakuasi Sementara (TES).

Geladi kali ini dirangkaian Indian Ocean Wave Exercise 2016. Pacitan merupakan salah satu daerah di tanah air yang berperan aktif dalam kegiatan tersebut selain Padangdan Pangandaran. Geladi serentak juga melibatkan 20 negara di dunia yang berbatasan dengan Samudera Hindia.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Pacitan Tri Mujiharto berharap kesiapsiagaan masyarakat terus meningkat seiring penguasaan pemahaman terhadap pengurangan risiko bencana.

“Yang ada di lapangan tadi adalah suatu pengembangan bagaimana situasi simulasi yang ada di Mentawai itu bisa diakses oleh masyarakat Pacitan terutama dalam kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan timbulnya ancaman tsunami,” ujarnya kepada wartawan di Posko BPBD, Jl Walanda Maramis.

Simulasi juga menyita perhatian pimpinan daerah. Bupati Indartato bersama wakil bupati Yudi Sumbogo dan Sekda Suko Wiyono meninjau tiga lokasi kegiatan. Yakni posko utama di kantor BPBD, MIN Sidoharjo, dan tempat evakuasi sementara Lapangan Jambu, Desa Bangunsari. Indartato pun berjanji menambah sarana pemandu pada sejumlah jalur evakuasi.

“Kita harus mengantisipasi semuanya. Sehingga nanti akan kami pasang rute-rute kalu terjadi hal yang tidak kita inginkan. Evakuasinya akan kita jelaskan lagi meskipun tiga tahun yang lalu sudah. Ini akan kita sempurnakan tahun 2017,” tandasnya seraya memuji tingginya antusiasme warga mengikuti geladi.

Kegiatan IOWAVE 2016 di Kabupaten Pacitan tersebar di 4 lokasi berbeda. Yakni MIN Sidoharjo, PT PPIS Jalan Dewi Sartika, SDN Sidomulyo 4 Kecamatan Ngadirojo, dan PLTU Sudimoro. Meski sempat diwanai insiden siswa terjatuh saat evakuasi, namun seluruh rangkaian geladi berjalan lancar. (PS/AA)

Sumber : RRI