Kenaikan PAD Pacitan Sektor Pariwisata: Dari Rp 200 Juta Melesat Sampai Rp 6,8 M

oleh -0 Dilihat
Keindahan Pantai Klayar dari udara
Keindahan Pantai Klayar dari udara
Keindahan Pantai Klayar dari udara
Keindahan Pantai Klayar dari udara

Pacitanku.com, PACITAN – Sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan  saat ini seperti memasuki masa bersemi yang membuatnya harus memberbaiki. Terbukanya jalur lintas selatan serta beberapa jalan sirip nasional telah membuka lebar peluang akses wisatawan untuk membanjiri aneka destinasi wisata pesisir yang menawan, namun tersembunyi di balik rimbunnya hutan dan perbukitan setempat.

Dalam kurun lima tahun terakhir (2011-2015), misalnya, sektor Pariwisata Kabupaten Pacitan yang semula pada 2011 menduduki peringkat enam terbawah dari 38 kabupaten/kota se-Jatim, pada 2015 posisinya melesat di peringkat 14. Pertumbuhan sektor pariwisata Kabupaten Pacitan juga bisa dilihat dari grafik pendapatan asli daerah (PAD) yang diperoleh pemda setempat dari sektor yang sama.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pacitan Wasi Prayitno, PAD sektor pariwisata pada 2011 hanya berkisar Rp200 juta dan 2012 sekitar Rp250 juta. Namun, seiring tuntasnya pembangunan JLS dan beberapa jalan sirip nasional yang menghubungkan Pacitan dengan beberapa daerah lain seperti Wonogiri, Ponorogo dan Trenggalek, PAD melesat hingga mencapai Rp6,8 miliar pada 2015.

Tahun ini (2016) bahkan Pacitan berani mematok target fantastis PAD sektor pariwisata hingga kisaran Rp8,9 miliar. “Saya tidak katakan PAD Pacitan meningkat, tapi melompat sangat jauh karena potensi dan capaiannya yang sangat besar,” ucap Wasi dalam satu kesempatan paparan di hadapan komunitas jurnalis pojka pariwisata Jatim di Pacitan.

Wasi dengan nada optimistis mengeklaim pertumbuhan tingkat kunjungan wisatawan ke Pacitan terjadi sejak infrastruktur jalur lintas selatan mulai dibuka.

PAD pariwisata mereka yang pada 2013 hanya Rp420 juta, signifikan melompat menjadi Rp2,5 miliar pada tahun berikutnya. Selanjutnya dari tahun ke tahun, angka itu cenderung terus bertambah. “Sekarang ini (2016) target PAD kembali dinaikkan menjadi Rp8,9 miliar. Kami optimistis bisa tercapai karena hingga saat ini saja serapan PAD dari sektor parwisata sudah tembus 72 persen. Padahal masih ada empat bulan tersisa hingga 31 Desember 2016,” ujarnya. (RAPP002/ant)