Jelang Idul Adha, Distanak Pacitan Awasi Secara Ketat Perdagangan Sapi

oleh -0 Dilihat

ternak sapiPacitanku.com, PACITAN – Setelah merebaknya antraks yang menyerang ternak sapi di Desa Pringkuku dan Ngadirjan, Kecamatan Pringkuku serta Desa Cemeng, Kecamatan Donorojo, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Pacitan memberlakukan aturan ketat perdagangan sapi.

Selain memberikan peringatan larangan keluar masuknya hewan ternak sapi dari tiga desa tersebut, mereka juga membatasi serta mengawasi secara ketat masuknya bibit sapi dari Jawa Tengah (Jateng). ‘’Pakan konsentrat dari luar juga kami waspadai,’’ ujar Agus Sumarno Kabid Kesehatan Hewan Distanak Pacitan, baru-baru ini.

Selain mengawasi perdagangan ternak, distanak juga melakukan vaksinasi ulang untuk sapi dari tiga enam bulan ke depan. Dia juga menjelaskan, sapi yang sudah diberi vaksin bisa dipotong dan dagingnya dapat dikonsumsi sebulan setelah penyuntikan antibiotik. ‘’Agar residu yang terkandung di dalamnya berkurang,’’ katanya.

Agus menyarankan agar pemotongan ternak dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Ini bertujuan supaya sapi yang hendak dipotong tersebut dapat diketahui apakah terkandung risiko penyakit atau tidak. Karena ada petugas yang memeriksa kesehatan ternak sebelum disembelih. ‘’Kami juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat,’’ terangnya.

Aturan pembatasan keluar masuknya hewan ternak dari tiga desa tersebut tidak akan mengganggu stok sapi untuk kurban. Dia juga memastikan akan menerjunkan sejumlah petugas ke lapangan untuk memeriksa hewan kurban. ‘’Pada intinya kami siap membantu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak yang akan dijadikan kurban,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Pacitan dr Iman Darmawan menyatakan dua pasien dari Kecamatan Pringkuku serta Donorojo yang sempat dirawah di rumah sakit milik daerah tersebut terbebas dari penyakit antraks. Bahkan, kedua pasien tersebut sudah dibawa pulang oleh keluarganya ke rumah. ‘’Sudah pulang,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Iman juga menegaskan, bahwa hasil pemeriksaan lanjutan terhadap dua pasien tersebut menunjukkan bahwa gram positif antraks tercatat negatif. Meskipun awalnya sempat dinyatakan suspect antraks. ‘’Hasilnya negatif,’’ tuturnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun