Pemkab Pacitan Minta Masyarakat Waspada Penyakit Cacing Hati Pada Hewan Kurban

oleh -1 Dilihat
Foto

kurbanPacitanku.com, PACITAN – Penyakit cacing hati pada hewan kurban tidak bisa dianggap remeh. Sebab bila daging berpenyakit itu dikonsumsi manusia bisa mengganggu kesehatan. Karena itu, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Pacitan meminta masyarakat untuk mewaspadainya.

Kepala UPT Puskesmas Hewan Distanak Pacitan M Taufik mengakui, setiap tahun pasti ditemukan hewan kurban yang terinfeksi penyakit cacing hati. Faktor penyebabnya cukup banyak. Di antaranya karena pakan hewan atau rumput dan cara pemeliharaan yang kurang memperhatikan kesehatan ternak. ‘’Untuk mengendalikan penyakit itu, kami berikan vitamin secara gratis dan ada bantuan obat cacing dari pemprov untuk ternak,’’ ujarnya, Rabu kemarin (31/8/2016).

Dia menjelaskan, penyakit cacing hati kerap ditemukan pada hewan kurban saat proses post mortem atau pemotongan. Terutama pada hewan kurban sapi. Berdasarkan catatan miliknya, Taufik mengakui bahwa hampir separo dari hewan kurban yang dilakukan pemotongan untuk keperluan dikonsumsi masyarakat saat Idul Adha tahun lalu didapati mengidap penyakit cacing hati. ‘’Jadi bagian daging yang terserang penyakit cacing hati harus dibuang,’’ terangnya.

Meskipun banyak dijumpai pada sapi, tidak menutup kemungkinan penyakit cacing hati juga dapat menyerang kambing maupun domba. Untuk itu, masyarakat dituntut waspada. Salah satunya, sebelum membeli hewan untuk kurban, ada baiknya meneliti kesehatan hewan tersebut. ‘’Mulai dari pengecekan kesehatan kebutaan, tuli atau pun kondisi fisiknya apakah mengalami kecacatan,’’ jelasnya.

Menurut Taufik, pemeriksaan kesehatan dalam tubuh hewan kurban bisa dilakukan secara kasat mata. Caranya mudah, dengan cukup dilihat dari kotoran yang dikeluarkan hewan kurban tersebut. Dan beberapa bagian mata dan telinga hewan. ‘’Sementara ini kami tidak menemui penyakit cacing hati itu di pasar hewan Semanten,’’ katanya.

Sementara untuk kebutuhan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1437 H, distanak menjamin stok akan aman. Sebab jumlah populasi hewan ternak yang ada lebih banyak dari jumlah kebutuhan. Data distanak menunjukkan, saat ini populasi sapi di Pacitan mencapai 8 ribu ekor dan kambing sebanyak 2 ribu ekor.

Jumlah tersebut mencukupi karena lebih besar dari kebutuhan jika melihat pada tahun sebelumnya. Sapi yang disembelih untuk hewan kurban hanya sebanyak 800 ekor. Sedangkan kambing yang diperlukan untuk momentum kurban mencapai sekitar 600 hingga 800 ekor.

Namun apabila dibandingkan dengan hari normal, keperluan tersebut naik berkisar antara 300 hingga 400 ekor sapi dalam sebulan. Dengan catatan setiap pasaran pengiriman hewan kurban mencapai 30 sampai 40 ekor.

‘’Semuanya tergantung permintaan dari luar sebenarnya. Apalagi saat ini diketahui permintaan hewan kurban dari Pacitan jauh menurun karena dampak krisis ekonomi. Dimana menjadi 20 sampai 30 ekor setiap kali pasaran,’’ kata Slamet petugas pemeriksaan hewan di Pasar Hewan Semanten.

Selain memenuhi stok hewan kurban untuk tingkat lokal, Pacitan juga melakukan pengiriman hewan berupa sapi dan kambing keluar daerah. Di antaranya ke Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang. Untuk satu kali pengiriman harga bobot hidup sapi rata-rata sekitar Rp 40 ribu per kilogram. Sementara untuk kambing rata-rata Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta per ekor. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun