Tanah Gerak Ancam 3 Rumah Warga Tulakan

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, TULAKAN –Bencana longsor menghantui warga Dusun Sempu, Desa Jatigunung, Kecamatan Tulakan. Ditemukan retakan tanah sepanjang 300 meter yang berpotensi longsor. Tiga rumah warga yang berdekatan dengan lokasi retakan terancam jadi korban. ‘’Sudah muncul sejak Senin (15/8) lalu. Habis hujan deras terus ada tanah retak,’’ ungkap Sarno warga setempat, Rabu.

Tanah retak tersebut kebetulan berada di lahan kosong di belakang rumah Sarno. Karena itu, dia yang pertama kali mengetahui. Awalnya hanya muncul retakan kecil, kemudian retakan semakin lebar dan panjang.

Selain rumah Sarno, rumah Misni dan Mbok Senen yang berdekatan juga terancam jika retakan tanah makin parah. Bahkan material tanah tersebut sudah merusakkan dinding dapur rumah milik rumah Sarno yang terbuat dari kayu. ‘’Kami belum berniat mengungsi, karena tidak punya tempat tinggal lain,’’ tuturnya.

Terpisah, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Pujono mengatakan retakan tanah yang ada di areal perkebunan milik warga ini terjadi setelah turun hujan deras pada Minggu (14/8) lalu. Penyebabnya tidak ada pepohonan di kawasan itu sebagai penahan air hujan. ‘’Yang ada hanya pohon bambu. Sehingga aliran air hujan ini tidak teratur dan membuat tanah retak-retak,’’ terangnya.

Pujono memaparkan retakan tanah yang terjadi di Dusun Sempu sekitar 5-20 sentimeter dengan kedalaman sekitar setengah meter. Namun kondisi tanah yang miring ini mengancam warga yang tinggal di kawasan tersebut.

Mengingat jarak antara lokasi dengan pemukiman warga hanya sekitar 20 meter. ‘’Retakan tanah ini memang terjadi di area yang miring. Dan kemiringannya sekitar 60 derajat. Apabila terjadi longsor, ada tiga rumah warga yang terancam,’’ terangnya.

Dia menyebutkan ada tiga kepala keluarga (kk) dan 11 jiwa yang saat ini masih tinggal di rumah tersebut. Untuk mengantisipasi terjadi pergerakan tanah susulan, ia meminta agar warga setempat menutup retakan tanah. ‘’Yang penting berupaya agar retakan tanah tidak meluas. Apalagi intensitas hujan saat ini masih tinggi,’’ ujarnya.

Kepala Desa Jatigunung Ety Wulaningsih membenarkan adanya pergerakan tanah di daerahnya. Saat ini, warga telah menutup retakan-retakan tanah untuk mencegah retakan susulan. Belum ada imbauan agar warga mengungsi atas kejadian tersebut. ‘’Pemerintah desa mengingatkan warga meningkatkan kewaspadaan. Untuk menghindari hal tidak diinginkan dan adanya korban jiwa,’’ tegasnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun