Tunjangan Guru Daerah Terpencil di Pacitan Dihapus Pemerintah

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi guru mengajar. (Foto: istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Tak semua tenaga pendidik merasakan bergelimang gaji dan tunjangan profesional. Buktinya, guru di wilayah terpencil harus gigit jari lantaran pemerintah pusat urung memberikan alokasi bantuan operasional mereka.

‘’Info dari Kemendikbud, Pacitan tidak masuk kriteria daerah terpencil,’’ ungkap Kasi Tenaga Pendidikan TK/SD Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan, Rhino Budi Santoso, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, kriteria daerah terpencil yang dilansir Kemendikbud adalah daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan atau daerah yang sulit dijangkau. Guru yang mengajar di kawasan itulah yang diberikan tunjangan. ‘’Tunjangan itu untuk meningkatkan profesionalisme guru yang mengajar di daerah pelosok,’’ ungkapnya.


Menurut Rhino, awalnya ada sebanyak 307 guru yang diajukan mendapatkan bantuan operasional dengan nominal sekitar Rp 3 miliar. Jumlah itu dihitung dari realisasi enam kali gaji perbulan guru. Karena urung cair, bantuan operasional yang semula bersumber dari APBN dialokasikan lewat APBD. Anggaran tersebut diberikan dalam bentuk uang transportasi. Hanya saja, besarannya realtif minim dibanding bantuan dari pusat. ‘’Hanya sekitar Rp 200 ribu per bulan,’’ terang Rhino.

Rhino mengungkapkan, ada sekitar 42 sekolah yang tersebar di 11 wilayah kecamatan yang masuk kategori terpencil. Di antaranya, SDN Karanggede IV, SDN Karanggede III di Kecamatan Arjosari. Kemudian SDN Jeruk V, SDN Petungsinarang di Kecamatan Bandar. Dan di wilayah Kecamatan Sudimoro antara lain SDN Klepu III, SDN Karangmulyo I, dan SDN Pagerlor II.

Melihat perkembangan beberapa tahun terakhir, Rhino tidak memungkiri jika beberapa kali pihaknya mendapatkan pengaduan dari beberapa guru yang meminta pindah dari tempat kerjanya di sekolah pelosok. Namun, melihat besaran gaji dan tunjangan yang diterima saat ini dinilai masih mencukupi. ‘’Ada berbagai pertimbangan untuk penempatan guru. Dan, hingga sampai saat ini pun terus kami godok,’’ tegasnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun