Anggaran Sedikit, Proyek Museum Song Terus akan Dikaji Ulang

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Rencana pengembangan Situs Song Terus di Desa Wareng, Kecamatan Punung jauh panggang dari api. Harapan membangun museum pra sejarah di lokasi tersebut pupus karena terkendala anggaran.

Pemerintah pusat melalui Kemendikbud hanya menggelontor Rp 5 miliar. ‘’Kami diundang menghadiri rapat koordinasi dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud sebelum Lebaran lalu di Jakarta,’’ ujar Kasi Tata Bangunan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan (DCKTRK) Pacitan Tonny Setyo, kemarin (13/7).

Tonny mengungkapkan, anggaran yang turun itu jauh dari perkiraan sebelumnya. Sebab, saat penandatanganan dokumen fisik pada Mei lalu disebutkan anggaran untuk pembangunan museum situs Song Terus mencapai Rp 46,328 miliar. Rinciannya, Rp 45 miliar untuk konstruksi fisik museum, Rp 925 juta untuk pengawasan pekerjaan dari pihak konsultan, serta untuk pengelolaan kegiatan lapangan sekitar Rp 400 juta. ‘’Dengan adanya perubahan anggaran itu, tentu ada kajian ulang lagi,’’ katanya.

Anggaran sebesar Rp 5 miliar itu, lanjutnya, akan digunakan untuk dua kegiatan. Rinciannya, Rp 4 miliar untuk kegiatan fisik dan Rp 1 miliar untuk pembebasan lahan seluas satu hektare guna keperluan ruang terbuka hijau (RTH).




Secara teknis, bangunan situs Song Terus itu nantinya hanya direhab pada bagian depannya saja. Terutama pada titik yang selama ini terdapat beberapa foto penjelasan tentang manusia prasejarah. Serta penambahan kantor untuk pusat penelitian. ‘’Pembangunannya tidak sampai ke dalam gua,’’ jelas Tonny.

Meskipun nominal anggaran sudah turun, groundbreaking belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Karena menunggu proses lelang rampung. Apalagi anggaran sebesar Rp 5 miliar tersebut oleh Kemendikbud dimasukkan dalam APBN-P. ‘’Lelangnya belum berjalan, padahal pembangunannya ditarget selesai tahun ini. Jadi waktunya cukup mepet,’’ imbuhnya.

Dengan anggaran mepet, Tonny berharap pembangunan museum prasejarah oleh pemerintah pusat itu berdampak positif bagi daerah. Terutama untuk pembelajaran arkeologi. Selain itu, juga dapat menjadi tempat tujuan wisata baru. Sebab, keberadaan museum tersebut nantinya bakal dipadukan dengan lokasi penggalian di Gua Song Terus, Museum Buwono Keling, serta Gua Tabuhan yang lokasi sangat berdekatan. (her/yup/RAPP002)

Sumber: RAPP002