Dilanda Hujan Deras, Rumah Warga Nanggungan Pacitan Diterjang Longsor

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Hujan yang terjadi terus menerus pada Minggu (19/6/2016) kemarin di wilayah Pacitan kota membuat longsor dan tanah retak di Desa Nanggungan Kecamatan Pacitan.

Rumah warga mengalami kerusakan diantaranya milik Sukadi di RT 1 RW 3 Lingkungan Gantung Desa Nanggungan Kecamatan/Kabupaten Pacitan yang teras samping rumahnya retak dan tanahnya masuk ke dalam rumah. 

Selain itu juga rumah milik Masrukin, 50, yang berada di RT 2 RW 2 Dusun Jatirejo Desa Nanggungan. Dapur rumah rusak berat akibat tertimpa longsoran tanah, serta terjadi retakan sehingga rumahnya terpaksa tidak bisa ditinggali lantaran dianggap sangat membahayakan.

Atas saran dari Kades Nanggungan, rumah  Rukin rencana akan di bongkar semua karena tanah sudah mulai retak serta dikhawatirkan nanti akan terjadi longsor yang lebih parah kerugian ditaksir sekitar Rp 10 juta.

Dua rumah lain, yakni milik Sumardi dan Rukin juga rusak akibat kejadian itu. Hingga siang, aparat dibantu warga masih membersihkan sisa tanah longsor serta mencari barang yang kiranya masih bisa diselamatkan. Tembok samping rumah Sumardi mengalami retak akibat terkena longsoran tanah serta perabotan rumah tangga banyak yang hancur dan tidak bisa digunakan lagi, kerugian di taksir sekitar Rp 5 juta.


retak“Curah hujan tinggi itu membuat sejumlah rumah di Desa Nanggungan mengalami kerusakan akibat longsor dan tanah retak. Kami bersama jajaran Polri, BPBD dan masyarakat segera melakukan tindakan setelah menerima laporan kejadian itu,” kata Komandan Kodim 0801/Pacitan, Letkol (Inf) Yudhi Diliyanto.

Bencana alam berupa tanah gerak terjadi di RT 002/RW 002, Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan, Pacitan, Sabtu (18/6/2016) sore. Akibatnya satu rumah roboh dan empat bangunan rumah dan musala terkena longsoran material.

Sementara, pemilik rumah yang roboh, Masrukin, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam. Saat itu, hujan mengguyur sangat deras. Kemudian tanah di dalam rumah merekah hingga membuat bangunan rumah yang terbuat dari bambu dan kayu roboh. Ia tidak menyangka rumah tersebut bisa roboh karena tanah bergerak. Menurut dia, bencana ini merupakan yang pertama sejak tinggal di wilayah itu.

Sementara, Kepala Desa Nanggungan, Mulyanto, mengatakan akibat bencana tanah gerak itu ada empat rumah dan satu bangunan musala yang terdampak. Tetapi, hanya satu rumah yang roboh sedangkan tiga lainnya hanya terkena material longsoran.

Meski demikian, dia berharap warga tetap berhati-hati dan waspada ketika hujan mengguyur. Bahkan dia meminta kepada warga untuk bersedia pindah ke tempat yang lebih aman. (RAPP002)