Belum Terakreditasi, 17 SMP dan Madrasah Numpang UN di Sekolah Lain

oleh -2 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Sebanyak 17 sekolah di Pacitan yang terdiri dari 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 10 Madrasah tidak bisa menggelar ujian nasional secara mandiri. Hal itu dikarenakan mereka dinilai belum memenuhi syarat sebagai sekolah penyelenggara UN, sehingga 17 sekolah tersebut numpang UN di sekolah lain.

 ‘’Alasannya, karena sekolah belum terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM). Selain itu peserta ujian kurang dari 20 siswa,’’ terang Eka Priadi Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan, baru-baru ini.

Menurutnya, di antara sekolah dan madrasah tersebut diketahui belum terakreditasi. Salah satunya, SMPN 5 Tegalombo. ‘’Penggabungan ini untuk memudahkan pelaksanaan sekaligus pengawasan unas supaya lebih efektif. Tetapi juga mempertimbangkan situasi yang ada,”ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Eka, sekolah-sekolah tersebut masih bisa melaksanakan unas secara mandiri. Asalkan hanya satu persyaratan saja yang tidak terpenuhi. Misalnya, sudah terakreditasi tetapi jumlah siswa peserta ujian kurang. Atau sebaliknya, jumlah siswa banyak tetapi sekolah belum terakreditasi.


Solusinya, sekolah yang kurang peserta bisa bergabung ke sekolah lain. Sedangkan sekolah yang siswanya sama tetapi belum terakreditasi, bisa menyelenggarkan UN dengan menggunakan panitia bersama. ‘’Untuk administrasinya ditanggung oleh sekolah penyelenggara UN,’’ imbuhnya.

Terkait penyelenggaraan UN, Eka mengimbau seluruh kepala SMP maupun MTs menjaga lokasi UN steril dari hal-hal yang mengganggu jalannya ujian. Sedangkan distribusi UN sejauh ini belum ada kendala berarti. Termasuk pengiriman ke sekolah di daerah pelosok. ‘’Soal sudah disimpan dan diamankan di polsek setempat,’’ jelasnya.

Adapun, soal UN sebanyak 161 boks berisi naskah soal unas kiriman dari Surabaya sudah diterima. Rinciannya, 145 boks naskah soal unas SMP/MTs, 12 boks untuk paket B, serta masing-masing satu boks naskah soal unas untuk SMPLB, ujian susulan SMPLB, ujian SMP/MTs dan paket B.

Distribusi soal dari sub rayon ke kecamatan telah dimulai pada Rabu (4/5) pagi lalu. Baru setelah itu, panitia sekolah mengambil naskah unas di tiap korcam. Guna mencegah adanya kebocoran soal, naskah unas disegel  dan dijaga ketat oleh petugas dari Polres Pacitan.

Selain itu, panitia juga sudah mempersiapkan pengawas dan petugas kurir untuk mengambil dan mengembalikan lembar jawab siswa. ‘’Karena dijaga begitu ketat, jadi tidak mungkin naskah soal unas SMP sampai bocor,’’ ujarnya. 

Sementara itu, dalam pelaksanaan unas SMP tahun ini Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan mengalokasikan anggaran hingga Rp 210 juta. Anggaran sebanyak itu digunakan untuk biaya operasional dan pendampingan tenaga pengawas UN di masing-masing sekolah penyelenggara. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun