Produksi Perikanan di Pacitan Mampu Sentuh Angka 10,8 Ribu Ton

oleh -0 Dilihat
Kapal nelayan dan jala penangkap ikan mangkrak di Pantai Tamperan. (Foto : Dok.Pacitanku)
Kapal nelayan dan jala penangkap ikan di Pantai Tamperan. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Perikanan di perairan Pacitan menjadi ladang potensial bagi pengusaha bidang perikanan mengeruk untung berlimpah. Dengan potensi lestari perikanan sebanyak 34 ribu ton, sektor ini juga mampu menyumbang miliaran rupiah per tahun bagi perekonomian daerah.

Menurut catatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat, pada tahun 2015 lalu produksi ikan laut mampu menyentuh 10.815 ton dengan nilai transaksi mencapai Rp 192,9 miliar.

Nilai tersebut mengalami kenaikan signifikan apabila dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp 89,8 miliar dengan jumlah produksi ikan laut sebanyak 7.999 ton.

 ‘’Tahun ini kami pasang target produksi perikanan laut mencapai 11.140 ton dengan nilai jual sekitar Rp 150 miliar,’’ ujar Bambang Mahaendrawan, Kabid Sumber Daya Kelautan DKP Pacitan, baru-baru ini.


Lebih lanjut, Bambang menyampaikan bahwa otensi perikanan tersebut di dapat dari 60 kelompok nelayan yang tersebar di sejumlah tempat. Dengan target pemasaran paling besar di Surabaya, Jakarta dan Bali.

Dia memperkirakan produksi perikanan bakal tumbuh pesat tahun ini. Mengingat aktivitas lelang ikan akan semakin ramai pada bulan Mei hingga Juni mendatang, karena sejumlah kapal nelayan berbobot di atas 30 GT kembali dari melaut. ‘’Karena pasokannya cukup banyak, maka harga ikan pun relatif stabil,” ujarnya.

Namun demikian, meski produksi melimpah, Bambang mengaku konsumsi ikan masyarakat Pacitan masih rendah. Tahun lalu angkanya hanya mencapai 16,53 kilogram perkapita pertahun. Catatan tersebut masih dibawah rata-rata provinsi sebanyak 27 kilogram perkapita pertahun dan nasional sebanyak 35 kilogram perkapita pertahun. ‘’Memang kita masih jauh dari capaian target,’’ akunya.

Ia menuturkan guna mengejar target pola harapan minimal konsumsi ikan pihaknya menempuh cara alternatif. Seperti pemanfaatan pengolahan ikan menjadi komoditas makanan siap saji. ‘’Tahun ini sudah ada sebanyak 79 kelompok pengolahan ikan,’’ pungkasnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun