Seorang Ibu Muda di Pacitan Meninggal Dunia Akibat DBD

oleh -2 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Seorang ibu muda atas nama Ita Rukmanasari (22), pasian demam berdarah dengue (DBD) meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pacitan pada Kamis (14/4/2016).

Perempuan asal Dusun Krajan, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku ini meninggal dunia dalam perawatan sejak Kamis (7/4/2016) pekan lalu dan didiagnosis kena DBD dankondisi kesehatannya tidak kunjung membaik hingga akhirnya meninggal dunia pada Kamis kemarin.

Imam Subari, paman korban menyampaikan bahwa sejak merasakan gejala sakit serius keluarga membawa Ita ke rumah sakit. Perempuan muda itu kemudian dirawat di Paviliun Wijayakusuma RSUD Pacitan. Namun, upaya penanganan tak mampu menyelamatkan nyawa Ita. Meninggalnya Ita membuat keluarganya terpukul. Bahkan, Mungin, 56, ayahnya langsung histeris ketika mengetahui putri satu-satunya hasil pernikahannya dengan Sutarmi itu meninggal dunia.

Direktur RSUD Pacitan, Iman Darmawan mengakui sesuai catatan medis memang pasien atas nama Ita tersebut menderita penyakit DBD. Namun dia menepis jika pasien itu meninggal karena mengalami dengue shock syndrome (DSS).


“Melainkan karena faktor penyakit lain yang menyertainya. Seperti adanya pendarahan secara terus menerus dari saluran pencernaan dan mengalami trombositopenia (kekurangan trombosit) sebelum pasien tersebut meninggal dunia. Pasien menggunakan ventilator sebagai alat bantu untuk bernafas. Selama dirawat, kondisinya terus dipantau lewat bedside monitor di ruang ICU,’’ jelasnya.

Menurut Iman, sepanjang Januari-April 2016 setidaknya ada sebanyak 178 penderita DBD yang dirawat di RSUD Pacitan. Dari jumlah tersebut, satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia yakni atas  nama Ita.

Jumlah penderita DBD di Pacitan kian hari semakin bertambah. Data dari dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan hingga pertengahan bulan Maret lalu, jumlah penderita DBD di Pacitan mencapai 432 kasus.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan, Kabupaten Pacitan, Bambang Wijanarko, menyampaikan bahwa kasus DBD tahun ini diakuinya memang cukup banyak. “Akan tetapi kasus tersebut belum masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). Sebab, jumlah penderita pada bulan yang sama tahun lalu, masih lebih tinggi,” katanya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun