Ikan Tuna di Perairan Pacitan Masih Jadi Primadona Ekspor

oleh -8 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Ikan tuna hasil tangkapan nelayan Pacitan masih menjadi primadona ekspor. Setiap tahun, permintaan pasar luar negeri untuk hasil laut itu terus meningkat. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat, sepanjang tahun 2015 lalu saja permintaan ekspor ikan tuna mencapai sekitar 10 ribu ton.

Jumlah itu meningkat hampir seribu ton dibandingkan tahun 2014 yang masih di kisaran 9 ribu ton. ‘’Permintaan tertinggi dari Jepang dan Amerika Serikat,’’ ujar Bambang Marhaendrawan, Kabid Pengelolaan Sumber Daya Kelautan DKP Pacitan, baru-baru ini.

Menurut Bambang, untuk pengiriman ke luar negeri dilakukan oleh pengepul ikan tuna di Denpasar, Bali. Diakui, pengiriman tidak bisa dilakukan setiap bulan. Karena hasil tangkapan ikan tunai bergantung kondisi cuaca di perairan Pacitan. ‘’Kalau hasil sedang bagus, sehari bisa kirim 3 sampai 5 ton,’’ jelasnya.


Terkait harga, Bambang menyebut bahwa ikan tuna utuh dari nelayan kualitas A dihargai Rp 40 ribu per kilogram, kualitas B Rp 35 ribu, kualitas C Rp 30 ribu. Sementara untuk harga pengambilan daging ikan tuna Rp 80 ribu per kilogram kualitas A dan untuk kualitas B dibanderol  Rp 65 ribu. Sedangkan kualitas C dihargai Rp 55 ribu serta kualitas D dibeli dengan harga Rp 40 ribu.

Selain itu, Bambang menyampaikan bahwa semakin meningkatnya permintaan ekspor ikan tuna tidak akan mengganggu populasi di laut. Karena nelayan menangkap ikan dengan jaring yang sudah ditentukan aturannya. ‘’Kalau mengikuti regulasi alat tangkapnya, pasti populasinya akan tetap terjaga,’’ terangnya.

Sementara, dari segi hasil Indonesia unggul dibandingkan dengan negara lain kecuali Tiongkok. Tapi dari segi pengolahan ikan, Indonesia masih tertinggal. Untuk itu, pihaknya terus mendorong para pengusaha untuk mengolah hasil laut Pacitan. ‘’Kalau diolah maka nilai jualnya akan lebih tinggi,’’ pungkasnya. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun