Pelaksanaan UN SMA di Pacitan Sesuai dengan Harapan

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pacitan, Suko Wiyono menilai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di Kabupaten Pacitan sesuai dengan harapan.

Hal itu disampaikan Suko di sela melakukan sidak hari terakhir UN di Pacitan, Kamis (7/4/2016) kemarin. “Semua berjalan sesuai yang kita harapkan, semoga hasilnya nanti juga memuaskan,”katanya, dilansir laman SKPD Pacitan.

Ia pun berharap kepada semua peserta UN yang sudah terdaftar dapat mengikuti ujian. Jangan sampai ada peserta yang mangkir atau terpaksa tidak dapat hadir karena berhalangan. Hal ini tentu akan merugikan siswa itu sendiri.

Indartato sidak UN di Pacitan. (FOto: Aswin)
Indartato sidak UN di Pacitan. (FOto: Aswin)

Suko juga minta Dinas Pendidikan memfasilitasi pelaksanaan ujian susulan bagi peserta mangkir termasuk peserta Kejar Paket C. “Ujian susulan dijadwalkan minggu depan,” tandasnya.

Senada dengan Suko, Bupati Pacitan Indartato juga menilai bahwa pelaksanaan UN di Pacitan tahun ini cukup baik, baik dari sisi pra UN dan tingkat kehadiran peserta UN. Ia berharap lulusan pada tahun ini di Pacitan mencapai 100 persen, sehingga dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.


“Kesiapan dan pelaksanaan Unas baik dan lancar. Tidak ada soal yang terlambat atau keliru demikian juga dengan tingkat kehadiran peserta ujian ,” jelasnya.

Kebijakan Khusus

Selain itu, tiga siswa SMALB Tunas Bangsa Punung yang mengalami keterbatasan pendengaran tak membuat mereka minder mengerjakan soal ujian nasional (unas). Meski mengaku cukup kesulitan mengerjakan soal matemarika pada hari kedua unas, mereka tetap optimistis bisa lulus.

Pelaksanaan UN di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus tersebut cukup lancar. Berbeda dengan sekolah umum, pengawasan unas dilakukan oleh guru setempat.

suko
Suko sidak UN di Pacitan. (Foto: Purwo S)

Sementara, kebijakan khusus dikeluarkan oleh Dindik kepada salah satu peserta unas di SMA Muhammadiyah. Siswa bernama Bobot Setiawan itu diberi keleluasaan menjawab pertanyaan di naskah soal UN.

Dia boleh langsung menyilang jawaban yang dianggap benar pada soal pilihan ganda. Pasalnya, Bobot diketahui mengalami gangguan penglihatan. ‘’Kalau membaca atau menjawab soal harus dari jarak dekat. Kalau menyilang bisa tapi mengarsir tidak mampu,’’ kata Arif Sulistyono, wakil kepala SMA Muhammadiyah Pacitan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mulai Senin (4/4/2016) hinggaRabu (6/4/2016), sebanyak 5.596 siswa SMA sederajat di Pacitan mulai berjibaku menyelesaikan soal UN. Hingga laporan terakhir, tidak ada siswa yang mengajukan izin tidak mengikuti UN karena alasan khusus.

Adapun, rinciannya, 3.426 siswa SMK, 1.291 siswa SMA, dan 667 siswa MA. Sedangkan,pelaksanaan ujian akan diselenggarakan di 41 sekolah yang terbagi dalam 5 subrayon. Dimana, lima sekolah penyelenggara unas diantaranya berbasis komputer. Yakni, SMKN 1 Pacitan, SMKN 2 Pacitan, SMKN 3 Kebonagung, SMKN 2 Donorojo dan SMK Diponegoro Tulakan. (RAPP002/SKPD)