Indartato: Tak Ada 10 atau 100 Hari Kerja

oleh -0 Dilihat
Indartato Tilik Desa Kasihan (Dok.Pacitanku)
Indartato Tilik Desa Kasihan (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Bupati Pacitan periode 2016-2021, Drs H Indartato, MM menyampaikan bahwa dirinya bersama wakil bupati Drs Yudi Sumbogo mengaku tidak ada program 10 atau 100 hari kerja di periode kedua kepemimpinannya di Pacitan.

“Tidak ada sepuluh atau seratus hari kerja, kita akan tetap melayani rakyat sesuai arahan Gubernur,” katanya, dilansir laman SKPD Pacitan, Selasa (5/4/2016).

Di awal kepemimpinannya, dia bersama Mbogo akan tetap mengacu kepada undang-undang yang berlaku, dimana langkah awal adalah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai dasar melayani masyarakat. “Ini sesuai dengan amanat UU No 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan nasional  serta UU No 23 tahun 2014,” ujarnya.

Di dalam RPJMD tersebut, kata Indartato, ada sejumlah perencanaan strategis. Antara lain, meningkatkan kinerja layanan publik dasar untuk kesejahteraan masyarakat serta percepatan penanggulangan kemiskinan.


“Selain itu, upaya untuk meingkatkan kinerja perekonomian melalui pariwisata, UMKM, industri kecil menengah, dan pertanian didukung infrastruktur dasar dan mewujudkan suasana yang kondusif dan harmonis, melalui peningkatan kehidupan beragama dan sosial kemasyarakatan, itu semua menjadi dasar atau peranti menjalankan pemerintahan,’’ paparnya.

Di sektor pendidikan, Indartato juga akan mulai menggarap penyediaan layanan pendidikan tinggi. Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan ini berjanji akan segera menuntaskan pekerjaan rumah yang belum selesai selama lima tahun periode pertama kepemimpinanya, Indartato berjanji akan berusaha semaksimal mungkin menuntaskanya.

“Segala kekurangan akan diperbaiki, salah satunya yang menjadi program utama yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Salah satu yang menjadi pekerjaan rumah penting kepemimpinan Indartato-Mbogo adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dalam beberapa tahun terakhir terus melambat. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, pertumbuhan ekonomi tahun 2015 merosot di level 5,11 dibandingkan 2014 yang berada di level 5,21 persen.  (SKPD/RAPP002)