Tips Sukses UN Ala Mendikbud: Belajar, Tidur dan Olahraga yang Cukup

oleh -1 Dilihat
Ilustrasi UN

Pacitanku.com, JAKARTA – Lima hari jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk SMA/sederajat tahun pelajaran 2015-2016, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berbagi tips sukses untuk para pelajar yang akan menghadapi UN tersebut.

Anies mengimbau para siswa peserta UN untuk tetap belajar dengan semangat, bersikap tenang, dan jujur dalam menghadapi ujian nasional.

“Yang dibicarakan saat ini adalah kejujuran, bukan lagi kelulusan. Tidak ada lagi subsidi jawaban. Ini berarti revolusi mental yang dicanangkan presiden sudah mulai terlaksana. Ujian itu tidak menghalalkan segala cara. Ujian itu untuk mengetahui sampai sejauh mana capaian yang didapat,” jelas Anies usai pembukaan Kelas Inspirasi Sinema di SMKN 57 Jakarta, baru-baru ini, dilansir dari laman Kemendikbud.

Anies mengimbau para siswa peserta UN untuk belajar setiap hari menjelang hari pelaksanaan UN, dan tidur yang cukup pada malam harinya. “Jangan kurang dari delapan jam,” katanya.


 Ia juga menyarankan siswa untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan menghindari kegiatan-kegiatan yang membuang energi dan pikiran dan melakukan olahraga yang cukup. “Badan sehat, pikiran jernih,” tuturnya.

Untuk orang tua, mantan Rektor Univeristas Paramadina ini juga mengimbau agar orang tua dan guru bisa menciptakan suasana yang santai dan tenang sehingga anak-anak tidak tegang dalam menghadapi UN.

Sebagaimana diketahui, UN untuk SMA/MA akan berlangsung pada 4 s.d 6 April 2016, sedangkan untuk SMK/MAK akan berlangsung pada 4 s.d 7 April 2016. Sementara UN untuk SMP/sederajat diselenggarakan pada 9 s.d 12 Mei 2016.

Saat ini, kata Anies, distribusi naskah untuk UN Berbasis Pensil dan Kertas (UNPK) sudah berjalan dengan baik. Untuk sekolah-sekolah yang berada di daerah pelosok, distribusi naskah telah dilakukan lebih dahulu untuk mengantisipasi keterlambatan datangnya naskah.

Sedangkan untuk sekolah-sekolah yang tidak sulit dicapai, dijadwalkan naskah akan tiba pada 2 April 2016. “Sebagian naskah memang belum dijadwalkan sampai. Bukan terlambat. Sebagian dinas pendidikan merasa lebih baik naskah soal itu disimpan di percetakan daripada menyiapkan gudang di provinsi,” tandasnya.

Sebagai informasi, di UN kali ini ada atmosfer yang berbeda, yakni berkurangnya ketegangan siswa, guru maupun orang tua, karena UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Namun UN tetaplah penting sebagai ujian berstandar nasional untuk melihat standar kompetensi lulusan (SKL). (Desliana Maulipaksi/RAPP002)