Jalan Penghubung Rusak, Nekat Seberangi Derasnya Sungai Grindulu

oleh -0 Dilihat
Volume Air Grindulu Meningkat (Dok.Pacitanku)
Volume Air Grindulu Meningkat (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, ARJOSARI – Akibat rusaknya jalan penghubung Dusun Trobakal dengan Dusun Krajan di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, sejumlah warga setempat nekat menyeberangi derasnya aliran Sungai Grindulu untuk melakukan aktivitas harian.

Selain warga, para pelajar pun nekat menyeberangi sungai agar tetap bisa masuk sekolah. Para pelajar dari Desa Karang Rejo, Kecamatan Arjosari ini tetap nekat menyeberangi sungai meski arus air cukup deras. Mereka memilih menyeberangi sungai karena jalan dan jembatan rusak.

‘’Sampai sekarang (jalan rusak-red) belum diperbaiki. Jadi kalau mau ke kebun atau belanja kebutuhan pokok ya menyeberang sungai,’’ ujar Kalim warga  RT 4 RW 5 Dusun Trobakal, Rabu kemarin (30/3/2016).

Menurut Kalim, jalan yang putus diterjang banjir biasanya digunakan sebagai penghubung Dusun Trobakal dengan Dusun Krajan. Sejak putus, warga terpaksa harus memutar lebih jauh. Karena memakan waktu, banyak warga yang memilih menyeberang sungai. Karena itu, dia berharap kerusakan jalan di dusunnya tersebut segera mendapat penanganan.

Sementara, Feni Fatmawati pelajar kelas V SDN Karangrejo II mengaku tiap hari nekat menyeberang sungai ke sekolah. Demi keselamatan dirinya, tiap hari dia diantar ayahnya saat berangkat dan dijemput saat jam sekolah berakhir. ‘’Kalau sendiri takut terbawa arus dan tenggelam. Kemarin waktu sungai banjir, saya dan anak-anak lain tidak sekolah,’’ katanya.


Tak hanya sulit menjangkau sekolah, warga juga kesulitan beraktivitas seperti biasa. Setidaknya, ada sekitar 50 kepala keluarga (KK) yang tinggal di seberang sungai. Diketahui, sejak jalan lingkungan tersebut putus kehidupan mereka seolah terisolir. Tidak banyak yang bisa dilakukan warga. Sebab, tidak ada akses infrastruktur lain yang layak bisa dilewati warga.

Sebagai informasi, jalan penghubung antara dusun tersebut dengan jalan utama Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari putus akibat diterjang banjir bandang. Padahal jalan tersebut merupakan satu-satunya akses warga keluar dusun.

Akibat jalan putus, warga terpaksa harus menyeberangi sungai saat keluar masuk dusun. Aktivitas warga menjadi terhambat karena akses jalan putus. Bahkan anak-anak sekolah harus diantar orang tuanya dan digendong saat menyeberang sungai.

Peristiwa putusnya jalan tersebut dikarenakan hujan deras, sehingga mengakibatkan  anak Sungai Grindulu yang melewati dusun itu meluap. Aliran air yang cukup deras akhirnya menggerus jalan penghubung.

Sementara, Kepala Desa Karangrejo Sukhoiri mengatakan, jalan tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat. Namun, belakangan ini kondisinya mengkhawatirkan karena fondasinya tergerus di beberapa titik. Perubahan aliran anak Sungai Grindulu akhirnya membuat jalan antar dusun tersebut lenyap. ‘’Dulu ada tanggulnya dan jebol karena aliran sungai berubah-ubah,’’ jelasnya beberapa waktu lalu. (her/yup)

Sumber: Radar Madiun